Tren Desain Interior Ruang Tamu di Era 1920-an

Tipe desain interior ruang tamu yang populer di era 1920an atau lebih dikenal sebagai Jazz Age. Pengaruh dari model klasik dan tradisional bernuansa tradisional masih kental, namun dengan tampilan yang lebih baru dan glamor dengan pemilihan furnitur berbahan mengkilap.

Desain interior maupun arsitektur bangunan tentu memiliki tren pada era nya masing-masing. Seperti halnya fashion, tren pada desain interior, furnitur, maupun arsitektur selalu berubah-ubah menyesuaikan jaman serta selera orang-orang pada masa itu. Sebuah tren tentu tak akan bertahan lama dan akan segera tergantikan oleh tren-tren yang baru.

Namun, fenomena yang terjadi di masyarakat yang sering kita lihat adalah sebuah desain atau model yang merupakan tren lama kembali menjadi tren baru di masa mendatang. Hal ini mengisyaratkan bahwa tren bisa saja berulang, apa yang telah ditinggalkan di masa lalu akan disukai kembali di masa mendatang.

Maka dari itu, dalam merancang sebuah desain, baik desain furnitur, interior, maupun arsitektur bangunan, seorang deainer terkadang melihat referensi akan tren desain yang pernah booming beberapa tahun bahkan beberapa dekade yang lalu. Selain sebagai sumber referensi, tren desain yang lama dapat juga dimunculkan kembali sebagai variasi tren desain masa kini yang monoton.

Untuk itu, tak ada salahnya pada edisi kali ini kita menilik sebentar tentang tren desain ruangan di jaman dahulu. Kali ini kita akan membahas tren desain interior sebuah ruang tamu yang populer di era tahun 1920an. Dengan mengetahui dan belajar mengenai tren desain di masa lampau, diharapkan pengetahuan serta referensi kita akan desain interior semakin bertambah.

Sekilas tentang Tren Dekorasi Rumah era tahun 1920

Dekorasi rumah pada tahun 1920 merefleksikan perubahan pada tataran masyarakat di Eropa yang merupakan dampak dari peralihan tampuk kekuasaan dari jaman Victorian ke Edwardian. Era ini disebut pula sebagai Jazz Age. Akibatnya, rumah-rumah pada jaman itu mengalami perubahan tren desain, dari yang sebelumnya memiliki desain lebih sederhana dengan menitikberatkan pada kenyamanan, hingga ke tren dekorasi rumah yang lebih artistik dan glamor.

Hal ini juga berimbas pada tren desain ruang tamu pada masa itu. Meskipun pada era 1920an belum ditemukan TV atau benda-benda elektronik yang kerap menghiasi ruang tamu, namun hal ini tak menghalangi tampilan ruang tamu tersebut untuk terlihat memukau. Walhasil, kesan klasik ala Eropa begitu kental pada desain ruang tamu di jaman ini. Ingin mengetahui lebih lengkap, berikut ini ulasannya:

Desain Interior Ruang Keluarga dan Ruang Bergaya Victorian

1. Cenderung masih mempertahankan gaya tradisional

Meskipun tahun 1920an merupakan era dimana perubahan sosial di kalangan masyrakat begitu terasa, namun untuk dekorasi ruangan, khususnya ruang tamu, orang-orang cenderung masih menyukai gaya lama yang cenderung klasik dan tradisional. Hal ini diperkuat dengan penggunaan furnitur yang bergaya klasik seperti Georgian dan Chippendale. Selain itu, furnitur dengan warna-warna elegan dan tak terlalu mencolok tetap menjadi favorit.

Warna-warna cat dinding seperti putih, krem, biru, dan hijau merupakan warna yang sangat dominan digunakan pada tren desain interior tahun 1920an.

Desain Interior Ruang Keluarga Bergaya Victorian yang Unik dan Tradisional

2. Penggunaan furnitur ala bangsawan

Pada ruang tamu gaya tradisional di tahun 1920an, masih sering dijumpai sofa individu yang solid dimana sofa model ini kerap digunakan kaum-kaum bangsawan Eropa untuk menciptakan kesan elegan dan terhormat. Selain itu, sofa model ini sering dipadukan dengan meja kecil yang biasanya digunakan untuk bermain kartu. Sebagai pemercantik ruangan, aksesoris dinding gaya Yunani atau Asia sangat sering digunakan. Bahkan, permadani yang digunakan di ruang tamu model ini cenderung bernuansa oriental untuk memberi sentuhan gaya Asia pada ruangan.

3. Lebih menyukai bentuk rumah ala cottage

Meskipun tahun 1920an sangat erat kaitannya dengan glamoritas yang merupakan imbas dari merebaknya industri perfilman di New York dan Hollywood, nyatanya masyarakat pada masa itu masih menyukai desain rumah yang berbentuk seperti cottage atau pondok yang sangat identik dengan kesan tradisional dan pedesaan. Hal ini dibuktikan dengan Arts and Crafts bungalow dan the Cotswold cottage yang menjadi refrensi sekaligus inspirasui tren desain bangunan rumah pada era 1920an.

Keduanya memiliki bentuk yang cukup sederhana dengan kesan tradisional ala rumah pedesaan yang cukup kental terlihat.

Desain Arsitektur Rumah/Resort Bergaya Victorian

Akibat tren desain rumah yang cenderung rural dan tradisional, hal ini berimbas pada desain interior yang cenderung sederhana dengan mengandalkan furnitur-furnitur yang nyaman ketika digunakan. Desain ruang tamu mengarah ke model desain ruang tamu yang ada pada bungalow dimana ukurannya cukup luas, adanya sofa bermotif bunga, otoman, meja kecil, dan dekorasi tambahan lain seperti foto keluarga dan karangan bunga.

4. Pemilihan dekorasi ruangan yang terpengaruh perkembangan teknologi

Tahun 1920an merupakan era awal dimana teknologi-teknologi seperti radio, film, mobil, dan pesawat terbang mulai dikembangkan. Hal ini berdampak pada pemilihan dekorasi dan furnitur ruangan yang berpermukaan mengkilap dan berwarna menyerupai logam, yakni hitam, putih, abu-abu, dan merah gelap. Selain itu, banyak dekorasi dan furnitur berbahan dasar krom, kaca, kulit, dan plastik.

Bahan-bahan tersebut belum banyak digunakan sebelumnya hingga kemudian memasuki tahun 1920an, bahan-bahan tersebut menjadi tren untuk bahan furnitur pada ruang tamu.

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment