Tips Menjual Furniture Bekas Pakai atau Second

furniture-bekas-1

Tips dan kiat – kiat khusus untuk menjual furniture bekas pakai agar cepat terjual dan tetap mendapatkan harga jual yang terbaik.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana menjual barang furniture second agar cepat laku dan tepat sasaran. Tetapi, kebanyakan dari kita selalu menemui kesulitan dalam hal menentukan harga jual barang second. Meskipun terdapat banyak referensi untuk menentukan harga, salah satunya dengan mengikuti harga pasar, tetapi kadang kita tergoda untuk menawarkan barang second kita dengan harga yang lebih tinggi guna memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Untuk itu, tips – tips di bawah ini akan bermanfaat bagi calon penjual yang ingin menentukan harga yang tepat sebelum menjual barang second.

Lakukan observasi dan perbandingan

Lakukan observasi dengan mengunjungi pasar loak di kota Anda, atau mengunjungi website jual beli barang second guna melihat kisaran harga yang ditawarkan oleh penjual dalam menjual barang yang sama dengan barang yang akan Anda jual. Dalam membandingkan barang jualan Anda dengan barang milik penjual lain, perhatikan beberapa karakter, seperti kualitas, lama pakai, pembuatan, serta kondisi terakhir (apakah ada kerusakan atau tidak). Lalu, Anda akan mendapati beberapa ragam barang sejenis yang dibanderol dengan harga bervariasi. Cari harga rata – ratanya.

Namun jika Anda ingin barang second tersebut cepat terjual, maka tentukan harga paling rendah, atau mungkin sedikit lebih rendah dari harga yang ditawarkan untuk barang sejenis. Sebaliknya, jika Anda tak terlalu buru – buru ingin menjualnya, Anda bisa saja mematok harga barang pada kisaran harga tertinggi.

Barang tidak berfungsi belum tentu tidak bisa dihargai

Kadang kala kita enggan menjual barang second karena merasa bahwa barang tersebut susah mati/tidak berfungsi, sehingga Anda berfikir tentu barang tersebut tidak laku dijual. Sayangnya, pendapat ini kadang keliru, karena beberapa barang nyatanya masih dihargai cukup tinggi meski sudah tidak berfungsi, misalnya barang elektronik antik seperti mesin ketik, telepon rumah dengan tombol yang diputar, gramofon, piringan hitam, radio tua, TV tua, dsb. Bahkan, barang – barang tersebut cukup dicari di pasaran, dan dihargai dengan harga yang tinggi karena nilai sejarahnya.

Selain barang antik, barang second yang sudah tidak berfungsi tapi masih bisa dijual adalah mobil, motor, dan kendaraan lain. Barang – barang ini akan dibeli bukan untuk dipakai kembali, namun untuk dilepas/dicopoti tiap bagiannya, lalu dijual secara terpisah sebagai spare part atau sebagai besi tua.

Berterusterang dalam memberikan keterangan

Ada beragam cara memasarkan barang second, misalnya melalui iklan di koran atau di forum jual beli online. Biasanya, kita diharuskan mengisi keterangan tentang kondisi serta fitur barang second secara detail. Sebaiknya, gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan feature utama, kondisi terbaru, serta kerusakan atau sedikit cacat pada permukaannya (misalnya apakah ada bagian yang lecet, tergores, dsb), atau adanya sedikit gangguan jika barang dipakai dalam waktu lama. Kemudian, tambahkan dengan gambar – gambar pendukung yang bisa merepresentasikan barang apa adanya, sehingga usahakan agar foto barang dibiarkan asli (tanpa melalui proses editing).

Setelah itu, informasikan masa garansi produk tersebut, apakah masa garansi dari pabriknya masih ada atau sudah habis. Jika sudah habis, mungkin Anda bisa menentukan masa garansi dari Anda sendiri, rata – rata 7 hari paska pembelian. Jika dalam 7 hari barang mengalami kerusakan, pembeli berhak mengajukan komplain untuk perbaikan, atau meminta pengembalian dana.

Pasang iklan pada target market yang Anda inginkan

Sebaiknya dalam memasang iklan untuk menjual barang second, tentukan target market yang akan Anda raih, apakah kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah. Kemudian, tentukan media iklan yang tepat yang bisa menyasar target market tersebut. Misalnya Anda ingin menjual kulkas atau kipas angin second dengan cepat, Anda bisa memasang pamflet pada kawasan kontrakan atau kos – kosan, karena biasanya penghuni kos – kosan, seperti pelajar, pekerja, dan mahasiswa kerap membeli peralatan rumah tangga second karena harganya yang jauh lebih miring.

Dengan cara ini, barang second lebih cepat terjual ketimbang Anda hanya memasang di forum online atau surat kabar. Namun dalam memasang pamflet – pamflet tersebut, Anda perlu mendapatkan izin dari pengelola setempat agar iklan Anda tidak dicabut sewaktu – waktu.

furniture-bekas-2

Furniture Bekas yang Dijual Pada Event Garage Sale

Selenggarakan garage sale

Garage sale cocok diadakan bagi Anda yang ingin menjual barang second dalam jumlah besar, biasanya karena ingin pindah rumah, ingin pindah asrama, berhenti tinggal di kos dan ingin pulang ke kampung halaman, ingin menutup usaha dan menjual barang – barang inventarisnya, dsb. Tetapi, ada juga yang menyelenggarakan garage sale untuk tujuan amal. Tetapi jika Anda ingin menjual beberapa barang, namun tidak cukup banyak, Anda bisa mengajak tetangga atau teman – teman pada komunitas Anda untuk bersama – sama mengadakan garage sale, dengan begitu barang second yang dijual akan semakin banyak.

Garage sale dengan item yang banyak akan lebih mengundang banyak orang untuk datang dan membeli. Akan tetapi, sebelum mengadakan garage sale, lakukan sedikit promosi, misalnya dengan melakukan promosi via online, atau promosi melalui selebaran dan membagikannya kepada orang – orang yang lalu lalang.

Selamat mencoba πŸ™‚

..

architectaria.com |Β Arsitek, Desain Interior, General Contractor

Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-83836281, atau 0251-9195383 (Bogor).

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment