Review Desain Arsitektur WA House, Rumah Bergaya Kolonial di Chili karya Arsitek MAPA

WA-House-in-Chile-by-MAPA_ss_2

Desain rumah WA House bergaya kolonial karya Arsitek MAPA yang berlokasi di antara area lembah dan kebun anggur di Cili untuk klien single.

Review desain arsitektur kali ini merujuk pada karya desain arsitektur MAPA pada proyek desain WA House, Cili. Rumah ini didesain dengan menampilkan karakter rumah tradisional Cili yang juga menjadi starting point pada pembangunan rumah ini. Beberapa elemen khas Cili dipadukan dengan unsur – unsur rumah gaya kolonial yang juga banyak ditemui di Cili. Warna merah menjadi dominan di sini, dan cukup mencolok karena warna ini merupakan warna khas bangunan bergaya kolonial yang ada di area tersebut.

Selain bentuk dan desain rumah yang menarik, lokasi rumah ini juga cukup menentramkan karena berada di dekat pusat pembuatan wine, tak jauh dari Santiago. Juga, lokasi ini dipilih karena berada di lereng lembah, sehingga begitu kita sampai di sini, kita langsung dihadapkan pada pemandangan bukit – bukit dan kebun anggur. Hal ini bisa kita lihat dari foto – foto yang diambil oleh fotografer Cristobal Palma.

Informasi umum mengenai WA House, Cili

Arsitek : MAPA / Cristián Larraín, Matías Madsen, Bernardo Valdés
Lokasi : Curacavi, Chile
Kolaborator : Karina Pardo, Eduardo Corales
Desain Struktural : Alex Popp
Kontraktor : Daniel Matte
Luas Area : 130 sqm
Tahun Pembangunan: 2010-2011
Fotografer : Cristobal Palma

WA-House-in-Chile-by-MAPA_ss_3

Desain Eksterior – view 2

WA-House-in-Chile-by-MAPA_ss_4

Desain Eksterior – view 3

Deskripsi desain arsitektur WA House

Beberapa elemen yang menjadi ciri khas arsitektur gaya kolonial yang coba dihadirkan di sini diantaranya sentral courtyard dan koridor outdoor yang ditambahkan oleh sang arsitek pada rumah ini, disusul dengan area living spaces yang berada di sekelilingnya.

WA-House-in-Chile-by-MAPA_ss_25

Desain Eksterior – view 4

Untuk menonjolkan warna merah, digunakanlah red powder-coated metal siding yang digunakan sebagai pelapis dinding – dinding di bagian eksteriornya. Warna merah sengaja dipilih karena warna ini sangat identik dengan rumah gaya kolonial di Cili.

Pembagian interior rumah ke dalam tiga bagian

Area di dalam rumah dibagi ke dalam 3 kelompok sesuai dengan permintaan pemilik rumah. Masing – masing area ada yang digunakan untuk pribadi, untuk menjamu tamu, serta area entertainmen. Masing – masing area juga mengindikasikan adanya perbedaan otonomi yang disesuaikan dengan keinginan pemiliknya.

WA-House-in-Chile-by-MAPA_ss_11

Desain Eksterior – view 5

Courtyard utama berada di antara ruang tamu dan kamar tamu. Area ini menawarkan pemandangan ke dua arah yang berbeda. Jika kita menilik ke bagian barat, tampak sebuah pemandangan lembah Curacaví. Sementara di bagian timur, kita bisa melihat area tanjakan yang langsung bersebelahan dengan kebun anggur.

Koridor outdoor membentang sepanjang bangunan, mulai dari sisi barat dan memanjang hingga ke timur. Koridor yang menjadi satu dengan eksterior ini mampu menciptakan pemisah untuk tiga area berbeda, serta sebagai area untuk sirkulasi udara sehingga udara lembah yang sejuk bisa masuk ke dalam interior rumah.

WA-House-in-Chile-by-MAPA_ss_10

Desain Interior – view 1

Floor-to-ceiling glazing menghubungkan koridor tersebut dengan ruang tamu dan ruang makan, serta teras di salah satu ujungnya. Di teras ini, kita bisa menikmati pemandangan luar rumah. Tak heran, teras ini sering dijadikan area makan outdoor.

Dinding atap berbentuk segitiga di kedua ujung bangunan mempertegas pitched roof yang memanjang secara diagonal melintasi bangunan. Dan melalui permainan desain segiempat yang dipilih, bubungan atap sengaja dimodifikasi dan berfungsi sebagai pemisah yang diposisikan pada perpotongan diagonal dari dimensi rumah. Hal ini kemudian mampu menciptakan langit – langit angular sepangang rumah.

Penggunaan material kayu yang dominan pada interiornya

Untuk melengkapi bangunan ini , lantai dan langit – langit dari kayu dipilih untuk dan menjadi dominan pada ke seluruhan bagian dalam ruangan. Ada juga courtyard lain yang diberi glazing yang memungkinkan pemiliknya menikmati pemandangan luar rumah dari 4 ruangan yang berbeda. Karena hampir mayoritas sudut dalam ruangan menggunakan material kayu, tak heran kesan natural dan tradisional nampak sekali di sini. Namun, khusus untuk ruang tamu dan hallways, ditambahkan dark finish.

WA-House-in-Chile-by-MAPA_ss_15

Desain Interior – view 2

Bagian rumah yang utama dan paling sering dimanfaatkan di mana terdapat ruang tamu, ruang makan, dan dapur di dalamnya, didesain agar mampu membuat dimensi rumah nampak lebih tinggi sekaligus mempertegas jarak antara patio dan pemandangan di luar ruangan. Untuk menghalau sinar matahari yang begitu kuat yang datang dari arah barat, maka arsitek tersebut menambahkan eaves yang sekaligus mempertegas koridor utama yang menghubungkan antara teras yang berada di luar ruangan, dengan bangunan utama yang berada di dalam.

WA-House-in-Chile-by-MAPA_ss_17

Desain Interior – view 3

Juga, terdapat pintu – pintu ditempatkan pada beberapa area. Untuk menyalurkan sinar matahari pagi yang menyehatkan, arsitek tersebut menambahkan semacam pintu gerbang kecil yang juga berfungsi safety enclosure window.

Sang arsitek berujar bahwa penerapan desain yang demikian mampu memberikan efek tertentu pada dimensi dan organisasi rumah, sehingga masing – masing area nampak unik nan selaras karena adanya koneksi yang ireguler antara atap dan lantai bangunan.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment