Plafon Anda Retak – Retak? Kenali Berbagai Penyebab Keretakan pada Plafon

plafond_1

Beberapa penyebab retaknya plafon atau langit – langit pada rumah baru maupun rumah tua, serta cara mengatasi keretakan yang ringan.

Problem plafon atau langit – langit yang retak hampir ditemui di setiap rumah atau bangunan, terutama pada rumah yang sudah berusia puluhan tahun. Bahkan, tak jarang sebuah rumah yang masih tergolong baru pun bisa mengalami keretakan pada langit – langitnya. Ada banyak penyebab keretakan pada plafon. Jika keretakan yang terjadi masih cukup kecil, masih ada kemungkinan plafon tersebut untuk diperbaiki, dengan cara ditambal, disemen, dan diratakan kembali permukaannya. Kenali beberapa penyebab retaknya langit – langit berikut ini.

Kesalahan dalam memasang plafon

Plafon atau langit – langit dipasang di dinding dengan cara menempelkannya pada kerangka dan tiang penopang (trusses) yang sudah terpasang pada tahap konstruksi. Kemudian, letakkan wallboard atau drywall di dan diberi plaster coats. Wall board yang dipilih biasanya dari jenis blue board, yang papan yang komposisi bahannya direkatkan dengan menggunakan plester.

Ada juga rumah yang plafonnya terbuat dari papan kayu yang diletakkan pada kerangka dan dipaku ujungnya satu sama lain. Jika rumah yang masih tergolong baru mengalami keretakan pada plafonnya, kemungkinan terjadi kesalahan dalam elemen – elemen tersebut. Namun, kebanyakan keretakan langit – langit terjadi pada finishing coatnya.

Pemasangan plafon yang terlalu rapat

Semua rumah termasuk elemen – elemenya bereaksi terhadap perubahan suhu dan lingkungan. Saat udara tengah panas, kemungkinan beberapa bagian pada konstruksi rumah akan memuai, meski pemuaiannya tergolong kecil. Di samping memuai, bagian – bagian pada rumah juga mengalami kontraksi, terutama saat cuaca sangat dingin atau hampir beku. Hal ini kemungkinan juga terjadi pada plafon dan trusses. Kontraksi dan pemuaian terjadi terus menerus, silih berganti, dan dalam jangka watu yang lama, bukan mustahil plafon menjadi retak hingga cukup parah.

Keretakan biasanya diawali dari tepi trusses atau sekat penghubung antara satu rangka dengan rangka yang lain. Keretakan ini akan terus berlanjut hingga ke tengah – tengah plafon.

Usia bangunan yang sudah sangat lama

Pada bangunan yang telah berusia lama, mungkin puluhan tahun, wajar jika terdapat beberapa kerusakan di bagian – bagiannya, termasuk keretakan pada plafonnya. Keretakan plafon pada rumah yang tuaΒ  biasa dimulai dari pinggiran wallboard. Saat plaster atau komponen penghubung sudah kering dan sudah cukup lama, kemungkinan akan mudah retak dan membawa keretakan ke bagian – bagian lain pada plafon.

Tekanan gravitas dan pergeseran permukaan tanah

Tekanan gravitasi yang berlangsung lama dan terus menerus juga bisa menjadi alasan keretakan plafon. Terlebih bila frame nya tak mampu menangkal tekanan gravitasi tersebut, alhasil keretakan pada langit – langit pun akan semakin bertambah luas.Β  Tak hanya pengaruh tekanan grafitasi, plafon juga bisa retak akibat pergeseran permukaan tanah yang luput disadari, karena pergeserannya perlahan dan tak kasat mata.

Pergeseran permukaan tanah ini meliputi pengangkatan atau penurunan tanah, maupun pergeseran tanah ke kiri atau ke kanan. Hal ini mungkin saja terjadi, terutama pada kondisi tanah yang labil, misal tanah gambut.

Adanya air atau kotoran yang menumpuk

Di antara langit – langit dengan atap, ada sebuah space yang dinamakan loteng. Loteng ini kadang dimanfaatkan sebagai ruang tambahan, terutama untuk menyimpan barang bekas. Penumpukan barang – barang di atas loteng, ditambah serpihan, debu, kotoran, atau genangan air hujan rembesan dari atap, mengakibatkan langit – langit menjadi terbebani, hingga akhirnya tak kuat lagi menahan beban dan retak. Solusinya, tak ada cara lain selain membersihkan loteng tersebut. Jika keretakan yang ada masih tergolong kecil, mungkin masih bisa ditambal dan diratakan dengan plester.

Langit – langit yang dipenuhi rembesan air juga mengakibatkan permukaannya lapuk dan mudah retak. Maka, cari tahu penyebab timbulnya rembesan air. Jika berasal dari atap yang berlubang atau bergeser, segera perbaiki sebelum musim hujan datang dan kembali membanjiri loteng, hingga membuat plafon menjadi lapuk. Plafon yang sudah terlanjur lapuk karena sering terkena rembesan air hujan wajib diganti dengan yang baru.

plafond_2

Gambar Plafond yang Retak

Struktur plafon dimakan rayap

Rayap atau serangga pengerat lain sangat menyukai tempat yang gelap dan lembab, seperti halnya di loteng atau langit – langit. Rayap dan serangga kecil ini biasanya menyukai plafon yang berbahan kayu. Keberadaan serangga kecil ini tak mudah dideteksi. Kita hanya bisa mendeteksi keberadaan rayap pada plafon saat ditemukan jejak – jejak serbuk kayu yang jatuh ke tanah. Permukaan kayu yang terus menerus tergerus oleh rayap akan mudah rapuh, hingga akhirnya retak dan bisa ambruk seketika.

Jika Anda menemukan tanda – tanda keberadaan rayap atau serangga pengerat kayu pada plafon tersebut, segera basmi serangga dengan bahan pembunuh serangga. Lalu, cek tingkat keretakan plafon dan lihat apakah kayu masih kuat atau sudah rapuh, karena terkadang kayu yang masih baik dari permukaannya ternyata bagian dalamnya sudah keropos.

Selamat mencoba πŸ™‚

..

architectaria.com |Β Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment