Menyiapkan Tanah yang Akan Ditempatkan pada Pot

pot_tanaman_1

Tips dalam mempersiapkan tanah yang akan ditempatkan pada pot dengan melihat komposisi komponennya serta kadar pH tanah.

Hobi berkebun tapi tidak memiliki lahan? Menanam di pot adalah salah satu solusinya. Pot tanaman ini bisa ditempatkan di mana saja, di indoor maupun outdoor, baik diletakkan secara berjajar atau digantung. Untuk menanam tanaman dalam pot, ada treatment khusus yang diterapkan agar tanah yang nantinya akan dimasukkan dalam pot memiliki keseimbangan pH, nutrisi, kandungan mineral, kemampuan dalam menyerap air, dan ketahanan terhadap kekeringan.

Maka dari itu, tanah dalam pot tak hanya melulu terdiri dari tanah biasa. Namun, kita juga memerlukan kombinasi campuran antara pupuk, lapisan tanah paling atas (top soil), serta pasir.

Mencampurkan komponen untuk tanah dalam pot

Dalam mencampurkan komponen tanah di atas, kita tidak bisa sembarangan. Sebab, ada komposisi – komposisi tertentu yang wajib kita terapkan agar mencapai keseimbangan nutrisi yang sesuai mengingat masing – masing komponen memiliki fungsi dan manfaatnya masing – masing. Pupuk berguna karena mampu mensuplai organisme dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Sementara itu, pasir berfungsi dalam proses drainase agar berlangsung stabil, tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat. Sedangkan tanah lapisan atas (top soil) mampu menghancurkan patogen, serangga, dan tanaman liar yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.

Untuk mengetahui ratio masing – masing komponen serta langkah – langkah mencampurkannya, berikut ini instruksi yang bisa Anda ikuti.

  1. Ambil tanah lapisan atas dan ratakan di loyang. Panaskan tanah ini hingga 93 – 95 derajat celsius selama 20 menit. Namun setiap 5 menit, aduk – aduk tanah agar panasnya merata.
  2. Setelah 20 menit, angkat loyang dan diamkan tanah (top soil) hingga dingin.
  3. Campurkan top soil dengan pupuk dan pasir dengan ratio 1:1:1, tergantung besarnya pot yang akan Anda gunakan. Aduk hingga rata menggunakan skop.
  4. Tanah telah siap digunakan.

Menjaga kadar pH tanah agar stabil

Selain membuat komposisi tanah agar subur dan kaya nutrisi melalui kombinasi bahan di atas, sebenarnya ada juga tanah yang siap digunakan dan tinggal diletakkan pada pot tanpa perlu menambah komposisinya lagi. Tanah ini biasanya tersedia di pasaran. Namun seiring bertambahnya waktu, tanah tersebut bisa menjadi sangat asam dikarenakan partikel organik yang terkandung di dalamnya mengalami penguraian yang akhirnya menghasilkan cairan kimia asam. Untuk mengurangi kadar pH tanah dan menjaganya agar pHnya tidak naik kembali, perlu digunakan bahan khusus. Batu gamping biasa dipakai untuk membuat tanah menjadi netral.

Di samping tanah yang terlalu asam, ada juga tanah yang terlalu basa dan kadar pH nya tinggi. Hal ini tentu tak baik untuk pertumbuhan tanaman yang optimal. Maka, pastikan agar tanah yang ada pada pot tanaman Anda memiliki pH yang stabil.

Cara mengetahui kadar pH tanah

Mengukur kadar keasaman tanah bisa dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, larutan indikator pH, atau elektroda pH. Namun, semua alat ukur itu hanya bisa mengukur kadar pH tanah pada satu waktu, dan bukan kadar pH yang rata – rata harian / mingguan. Sebab, kadar pH tanah bisa saja berubah – ubah di waktu tertentu.

Anda bisa juga melakukan tes khusus menggunakan larutan dasar alkali dengan pH 8.0 yang ditambahkan pada tanah untuk mengetahui kadar toleransi atau ketahanan tanah terhadap pH (buffering pH). Setelah ditambahkan larutan tersebut, kadar pH kembali diukur. Kadar pH yang terukur ini dinamakan buffer pH, yang nilainya di bawah Β 8.0.

Karakter tanah dan buffer pH

Tanah organik atau tanah dengan kadar tanah liat yang tinggi cenderung memiliki level buffer pH yang rendah, yakni 7.80, hanya terjadi penurunan level pH sebanyak 0.20. Sementara tanah dengan kandungan pasir tinggi, pHnya cenderung stabil dan mendekati netral, yakniΒ  7.30.

Bagaimana cara menyeimbangkan pH tanah

Kebanyakan tanaman bisa tumbuh subur dengan kondisi pH tanah yang sedikit asam, yaitu yang memiliki kadar pH 6.0 – 7.0. Campuran tanah yang gembur cenderung memiliki keseimbangan pH yang rendah, karena banyaknya organisme yang terurai. Maka, kondisi tanah menjadi sedikit basa. Disarankan untuk menembahkan dolomite, yaitu lemon dan magnesium, lime dengan kalsium karbonat, atau kalsium hidroksida untuk meningkatkan kestabilan pH.

Lemon terhidrasi (hydrated lime) juga bisa Anda gunakan. Caranya dengan menambahkan cairan lemon dengan air, kemudian campurkan perlahan – lahan pada tanah agar sedikit basah. Penambahan cairan lemon ini akan meningkatkan pH hinga 1.5 poin. Lemon ini akan meningkatkan pH aktif tanah, tapi tidak meninggalkan efek lanjutan yang bisa membahayakan tanaman. Sehingga, cairan ini cukup aman digunakan.

Setelah diberikan larutan ini, diamkan tanah dan cek kembali 2 minggu kemudian. Jika masih dirasa cukup basa, Anda bisa menambahkan kembali cairan lemon ini. Setelah pH tanah menjadi stabil sesuai yang Anda inginkan, kini Anda bisa mulai menyiapkan benih tanaman dan menanamnya pada tanah dalam pot yang sudah disediakan.

Selamat mencoba πŸ™‚

..

architectaria.com |Β Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment