Menciptakan Desain Rumah untuk Kondisi yang Panas dan Lembab

desain-rumah-sistem-ventilasi-1

Tips desain arsitektur rumah – Langkah-langkah dan tahapan untuk membangun rumah di daerah yang beriklim panas dan lembab.

Jika Anda tinggal di area yang bersuhu tinggi dan juga memiliki kelembaban yang tinggi, Anda harus membuat desain rumah Anda agar dapat menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi agar Anda tak perlu membayar tagihan listrik yang tinggi akibat penggunaan kipas angin atau AC yang berlebihan guna mendinginkan ruangan.

Padahal, ada cara yang lebih ramah lingkungan dan mudah diterapkan dalam mendesain rumah untuk lingkungan yang panas dan lembab, seperti di daerah tropis seperti di Indonesia ini. Berikut ini tahapan – tahapan untuk membangun rumah di daerah yang panas dan lembab.

  1. Perhatikan orientasi bangunan

Orientasi bangunan rumah mesti ditentukan sejak awal pembangunan. Jika rumah akan didirikan di area dengan suhu dan kelembaban yang tinggi, usahakan agar Anda menghadapkan rumah ke arah utara atau selatan, dan bukannya arah barat atau timur.

  1. Pilih material yang baik untuk fondasi rumah

Fondasi yang baik juga turut menentukan dalam pembangunan rumah yang panas dan lembab. Slab foundation cocok diterapkan pada rumah dengan kondisi lingkungan berhawa panas dan lembab, terutama rumah – rumah yang tidak diberi sekat atau isolasi yang baik. Fondasi ini akan menunjang bangunan rumah dengan baik karena fondasi ini tidak diberi isolasi, sehingga tidak menahan energi panas yang bisa menyebabkan suhu udara tinggi di dalam rumah.

Tak hanya itu, fondasi ini juga relatif murah dan terjangkau. Namun karena kondisi lingkungan yang memiliki kelembaban tinggi, fondasi ini memerlukan pengecekan dan perawatan berkala untuk mengantisipasi agar tidak lembab, terkikis, atau berlumut dan berjamur.

  1. Untuk dinding rumah, gunakan bahan beton atau batuan

Untuk rumah yang akan didirikan di iklim yang panas dan lembab, gunakan dinding berbahan beton atau batuan. Kedua material ini bisa dikombinasikan untuk kondisi cuaca di daerah tropis. Jika dikombinasikan dengan bahan lain, dinding harus diisolasi atau diberi sekat yang baik yang bersifat semi-permeable atau sedikit dapat tembus air, sehingga air bisa menguap ke interior rumah. Terakhir, lapisi dinding eksterior dengan bahan kayu atau semen dan ratakan pada seluruh dinding.

Selanjutnya, pasang kabel dan instalasi listrik di permukaan dinding. Untuk jendela dan pintunya, pilih bahan kayu yang dipasang dengan sedikit pressure. Anda juga perlu mempertimbangkan drainase yang baik dalam memasang pintu dan jendela.

desain-rumah-sistem-ventilasi-3

Dinding Berupa Kisi-kisi Bata dan Kisi-kisi dari Kayu

  1. Desain ruangan dengan sistem open plan

Ruangan dengan sistem open plan patut diadaptasi dan diterapkan untuk rumah yang bersuhu tinggi. Rumah ini juga perlu dilengkapi dengan lis atau bagian atap yang menjalar (overhanging) guna membuat agar sinar matahari tidak langsung mengenai rumah. Tak hanya itu, Anda perlu memasang beberapa jendela yang cukup lebar untuk memaksimalkan sirkulasi udara dalam ruangan.

Untuk menjaga agar sirkulasi udara tetap dingin, maka usahakan agar Anda menutup pintu dan jendela di siang hari, dan buka di malam hari, sehingga suhu udara dalam ruangan akan cukup dingin secara alami. Dengan cara ini, Anda tak harus menyalakan AC setiap waktu. Anda bisa menyalakannya hanya di waktu – waktu tertentu yang sangat panas.

  1. Gunakan sistem dehumidifikasi

Rumah dengan suhu udara yang panas dan lembab mungkin perlu ditambahkan sistem dehumidifikasi. Sistem ini penting untuk dipasang di rumah untuk mengontrol tingkat kelembaban di rumah, terutama di area – area atau ruangan yang paling panas dan lembab. Mungkin juga diperlukan lebih dari sistem dehumidifikasi, yang dipasang pada loteng dan ruang tamu.

  1. Manfaatkan keberadaan pohon di sekitar rumah

Di daerah tropis yang bersuhu tinggi dan lembab seperti Indonesia, kita dengan mudah menjumpai pohon – pohon berdaun lebat yang tumbuh di sekitar rumah. Jika belum ada, Anda bisa menghadirkannya sendiri, karena menanam pohon tidaklah terlalu sulit.

Setelah itu, Anda bisa memanfaatkan keberadaan pohon ini untuk membuat rumah Anda tetap dingin dan sejuk, dengan cara membangun rumah tak jauh dari pohon, atau masih berada dalam naungan pohon ini. Dengan membangun rumah tepat berada di bawah pohon, maka rumah akan selalu terjaga dari paparan sinar matahari langsung.

desain-rumah-sistem-ventilasi-2

Sistem Ventilasi dan Jendela Rumah yang Beriklim Panas & Lembab

  1. Manfaatkan limpahan cahaya matahari dan angin sebagai energi alternatif

Rumah yang berada di daerah tropis biasanya memiliki keuntungan limpahan energi, berupa cahaya matahari dan angin. Untuk memanfaatkan cahaya matahari ini, rumah perlu dipasangi panel surya pada atapnya. Panel surya ini bisa dimanfaatkan untuk memanaskan air dan menghasilkan listrik untuk seluruh rumah. Juga, jika kondisi di lingkungan rumah Anda cukup berangin, Anda bisa memanfaatkan angin ini sebagai sumber energi alternatif.

Caranya dengan memasang kincir angin untuk menggerakkan generator, dan akhirnya bisa menghasilkan energi listrik untuk mensuplai kebutuhan listrik seluruh rumah. Listrik dari energi angin cukup untuk menghidupkan lampu dan beberapa home appliances, misalnya kompor, oven, dan kulkas.

Selamat mencoba 🙂

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-83836281, atau 0251-9195383 (Bogor).

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment