Memilih Tipe Pencahayaan untuk Kamar Anak

desain interior dan pencahayaan kamar tidur anak 1

Tips memilih dan membeli produk pencahayaan untuk kamar anak, terutama untuk jenis lampu meja.

Saat Anda berencana mendekorasi kamar anak, faktor keamanan dan keselamatan menjadi begitu penting untuk diperhatikan, termasuk tatkala memilih tipe pencahayaan yang terbaik untuk ruang tersebut. Namun ketika si anak beranjak tumbuh besar, ia mungkin memerlukan beberapa perabotan yang ingin ia hadirkan di kamarnya. Beberapa perabotan tersebut kadang berukuran cukup besar dan cukup sulit untuk dipindahkan. Salah satu perabotan tambahan itu bisa berwujud lampu atau pencahayaan tambahan. Agar tidak telalu menyulitkan, sebaiknya pilih jenis pencahayaan yang ringan, mudah dibawa kemana – mana, namun tetap fungsional.

Salah satu tipe pencahayaan yang tepat digunakan untuk kamar tidur anak adalah jenis lampu meja. Lampu meja ini biasanya tersedia dalam berbagai ukuran dan cenderung lebih mudah untuk dipindahkan dibandingkan jenis lampu lain yang lebih permanen. Tetapi, lampu meja ini riskan untuk rusak karena memiliki bagian – bagian yang mudah patah dan beraliran arus listrik, sehingga bila suatu saat tanpa sengaja terjatuh, lampu ini bisa membahayakan orang yang berada di dalam ruangan. Dengan mempertimbangkan bahwa anak Anda mungkin masih dalam usia untuk bergerak aktif, Anda perlu memperhatikan lampu meja yang akan Anda pilih. Pastikan tingkat keamananannya terjamin sehingga tak akan membahayakan jiwa anak Anda. Untuk itu, perlu dilihat beberapa poin – poin di bawah ini untuk memastikan lampu meja yang Anda pilih merupakan lampu meja yang tepat untuk anak.

1. Ukuran

Banyak sekali tipe dan item lampu meja yang dijual di pasaran. Namun, tentunya lampu belajar untuk anak haruslah berukuran lebih kecil dari lampu meja untuk orang dewasa, dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka. Pilih lampu meja yang kecil, pendek, dan mudah digenggam (terdapat bagian yang digunakan untuk menggenggam pada lampu tersebut). Intensitas nyala lampunya juga tak perlu terlalu terang, cukup sesuai kebutuhan si anak. Usahkan jangkauan pencahayaannya tak terlalu luas, sehingga cahaya lebih terfokus secara maksimal. Di samping itu, letak lampu meja juga harus disesuaikan dengan jangkauan si anak. Lampu meja ini bisa diletakkan di tepian meja dan disesuaikan dengan penggunaanya. Terakhir, pastikan si anak mudah menjangkau tombol on/off pada lampu tersebut untuk mempermudahnya menghidupkan dan mematikan lampu.

2. Material

Untuk material lampu meja, sebaiknya pilih jenis material yang tidak mudah pecah dan tidak memiliki bagian – bagian yang tajam. Hal ini untuk mengantisipasi agar ketika lampu meja ini terjatuh, pecahan – pecahannya tidak lantas melukai tangan si anak. Oleh karena itu, hindari memilih lampu berbahan keramik atau kaca. Kayu atau plastik cenderung lebih aman dan bisa Anda jadikan opsi. Material logam mungkin terlihat kokoh, namun material ini gampang memuai bila terkena panas dan bisa memicu hubungan arus pendek. Untuk lampu meja dengan kap lamu berbahan kain, sebaiknya juga dihindari. Sebab, kap lampu ini akan mudah kotor dan agak menyulitkan untuk dibersihkan.

Jika Anda khawatir anak Anda akan menjatuhkan lampu meja dan akhirnya membahayakan mereka, untuk itu pilih lampu meja yang ringan yang bila terjatuh dan mengenai si anak, si anak tidak akan merasa kesakitan. Atau, Anda bisa memilih jenis lampu dengan pondasi yang kokoh, berat, dan kuat, sehingga tidak mudah jatuh ketika tak sengaja tersenggol.

desain interior dan pencahayaan kamar tidur anak 2

Desain Interior dan Pencahayaan Pada Kamar Tidur Anak

3. Desain

Desain lampu dan fitur – fitur pendukungnya harus mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan. Pastikan tombol on/offnya mudah digunakan, terlebih oleh anak – anak. Anda bisa mempertimbangkan untuk memilih jenis touch lamp atau lampu sentuh karena cara menghidupkannya cukup mudah, yakni dengan menyentuh fitur on/offnya. Bila anak Anda cenderung suka lupa mematikan lampu ketika tertidur atau meninggalkan ruangan, Anda bisa memilih lampu dengan fitur on/off otomatis, sehingga lampu tersebut akan mati dengan sendirinya sesuai dengan waktu yang sudah diatur. Dengan begitu, Anda bisa menghemat konsumsi energi dan meningkatkan keselamatan anak dengan menggunakan lampu sesuai kebutuhan.

4. Bola lampu

Bola lampu bisa menjadi bagian dari lampu meja tersebut, atau menjadi bagian yang dijual terpisah. Meski banyak yang dijual secara terpisah, bola lampu tetap harus menjadi fitur yang penting untuk dipertimbangkan. Beberapa jenis bola lampu ada yang mudah panas hingga terbakar bila digunakan secara berlebihan. Misalnya, jenis bola lampu Halogen dan compact fluorescent bulb / CFL. Kedua bola lampu tersebut mengandung Merkuri dan bila ada bagian bola lampu yang pecah, maka material yang keluar dari bola lampu tersebut akan membahayakan keselamatan anak.

Usahakan pilih bola lampu dengan watt yang kecil. Sebab, lampu dengan watt kecil tidak cepat panas dan temperatur panasnya tidak akan terlalu berlebihan. Terakhir, pastikan nyalanya tidak terlalu temaram. Untuk itu, gunakan tipe lampu overhead. Bisa juga Anda memilih lampu LED, karena lampu ini tahan lama dan tidak mudah panas ketika digunakan. Namun, Anda harus menyiapkan budget yang lebih karena lampu ini memiliki harga yang cukup mahal.

Selamat mencoba 🙂

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment