Memilih Material yang Tepat untuk Membangun Tembok Luar Rumah

desain rumah box house

Beberapa jenis material alternatif yang bisa kita gunakan untuk membangun tembok bagian luar rumah.

Tembok besar yang dibangun di sekeliling pekarangan atau halaman rumah memang sudah sering kita temui di rumah-rumah, terutama untuk rumah dengan lahan yang cukup luas dan bangunan rumah yang besar. Ada berbagai alasan ketika memutuskan untuk membangun tembok tersebut. Namun, kebanyakan pemilik rumah memilih memagari sekeliling rumah mereka dengan tembok yang cukup besar demi alasan privasi dan keamanan.

Tapi, taukah Anda manfaat lain yang dapat Anda temukan pada keberadaan tembok besar ini? Ya, tembok besar ini dapat digunakan untuk mengantisipasi erosi, longsor, kemiringan tanah, serta bahaya-bahaya lain yang diakibatkan oleh lanskap yang landai. Terlebih, untuk rumah-rumah di daerah dataran tinggi atau pegunungan, biasanya kontur tanah pada area tersebut cenderung labil dan sangat memungkinkan untuk terjadi longsor sewaktu-waktu. Dengan membangun tembok besar yang mengelilingi rumah ini, maka kita dapat meminimalisir resiko dan mencegah longsor dengan intensitas yang lebih parah.

Bagaiman dengan Anda? apakah Anda merasa area rumah Anda membutuhkan tembok besar ini? Karena bukan merupakan hal yang utama dan pokok dalam pembangunan rumah, maka terkadang pembangunan tembok ini dilakukan belakangan, yakni setelah bangunan rumah selesai dibuat. Sebagai langkah awal sebelum melakukan pembangunan tembok, ada baiknya Anda mencari tahu material apa saja yang lazim digunakan ketika membangun tembok luar ini.

Beberapa jenis material hanya akan cocok untuk kondisi tertentu dan lingkungan yang tertentu pula. Untuk itu, pastikan Anda tak salah dalam memilih material yang akan Anda gunakan. Pemahaman akan material yang benar bisa memudahkan Anda dalam merancang anggaran dana yang harus Anda siapkan selama proses pembangunan.

1. Kayu Solid/Kayu Keras

Kayu yang baik digunakan sebagai dinding atau tembok luar adalah kayu pinus. Kayu ini sama jenisnya dengan kayu yang sering digunakan untuk membangun dek atau gudang. Pemilihan kayu pinus utuh sebagai dinding luar ini sangat tepat, terutama karena material ini cenderung murah jika dibandingkan dengan material lain. Apalagi dengan corak kayu yang khas yang dapat semakin mempertajam kesan asri dan natural di halaman sekeliling rumah kita.

desain eksterior rumah dari kayu

Desain Eksterior Rumah – Dinding Dari Kayu Keras/Kayu Solid (Wood Wall)

Meskipun material ini cukup terjangkau dibandingkan material lain seperti batu bata atau batuan alam, kayu pinus memiliki beberapa kekurangan. Misalnya, sering terjadi kasus dimana pemasangan kayu ini kerap tidak lurus sempurna atau meleset dan keluar jalur. Selain itu, seiring dengan berjalannya waktu serta akibat dari paparan sinar matahari setiap hari, kayu ini akan mudah lembab dan dihinggapi rayap. Untuk itu, dinding berbahan kayu pinus ini mungkin tak akan bertahan lama, kurang lebih daya tahannya hanya sampai 10 atau 20 tahun.

2. Beton

Beton merupakan material umum yang sering digunakan dalam pembangunan tembok luar. Beton relatif tahan terhadap terpaan sinar matahari serta hujan dan cukup kuat dalam menghadapi perubahan iklim , cuaca, serta guncangan gempa atau terjangan angin besar. Dengan menggunakan beton, maka bukan tak mungkin pembangunan tembok bisa berjalan dengan cepat, terlebih dengan beton-beton yang kita jumpai sekarang ini yang telah dibuat dalam bentuk kotak-kotak besar demi mempermudah pemasangan.

desain eksterior rumah dari beton

Desain Eksterior Rumah – Dinding Dari Beton (Concrete Wall)

Material beton ini sangat mudah digunakan, karena kita hanya perlu menyusunnya sat per satu. Tetapi meskipun mudah, sebaiknya hal ini dilakukan oleh ahli atau tukang yang sudah berpengalaman.

3. Batu-batuan alam

Mungkin, batu-batuan alam dengan ukuran yang besar-besar adalah jenis material untuk dinding yang sangat mahal. Terlebih bila lingkungan di sekitar Anda cenderung lingkungan perkotaan dimana batuan jenis ini sangat sukar ditemui. Tentu, Anda memerlukan biaya tambahan demi mendatangkan material ini dari wilayah pegunungan/aliran sungai. Maka dari itu, material batuan alam ini sebaiknya Anda pilih jika area rumah Anda berada pada area pegunungan dimana keberadaan batuan semacam ini cukup melimpah.

Mungkin, Anda sudah menerapkan material batuan alam ini pada bagian-bagian lain dalam rumah. Bila tersisa cukup banyak, Anda bisa memafaatkan sisa-sisa batuan alam tersebut untuk membangun dinding luar rumah ini. Bila jumlahnya masih kurang, Anda bisa mengkombinasikannya dengan batuan yang tidak 100% batuan alam (cultured stone). Meskipun tidak murni batuan alam, toh batuan jenis ini masih memiliki corak yang natural.

desain eksterior rumah dari batu alam dan ban bekas

Desain Eksterior Rumah – Dinding Dari Batu Alam dan Ban Bekas

4. Ban Bekas

Memang terdengan ekstrim dan tak lazim jika ban bekas kita gunakan sebagai tembok pelindung. Nyatanya, material inipun bisa kita manfaatkan untuk melindungi pekarangan kita dari binatang buas, terutama untuk pekarangan di belakang rumah. Memang dinding yang terbuat dari ban bekas ini tidak cukup aman untuk menghalau bencana alam seperti banjir atau angin besar, namun dengan memasang ban bekas di area sekitar pekarangan Anda, Anda bisa memberikan sedikit proteksi pada tanaman-tanaman berharga pada pekarangan tersebut.

Untuk meperkuat ketahanan ban bekas, Anda bisa menambahkan material lain seperti kerikil atau tanah yang keras ke dalam ban bekas yang ditumpuk. Anda bisa menambakhan tanaman atau kawat berduri di sekelilingnya, sehingga dapat menghalau orang asing atau binatang liar yang akan memasuki pekarangan kita. Terakhir, penting diingat bahwa tembok dari ban bekas ini tak akan bertahan lama dan mungkin akan lebih cepat rusak dibandingkan dengan tembok luar dari bahan kayu pinus tadi.

Selamat mencoba 🙂

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

0 Comments

Leave a Comment