Membangun Balkon: Apa saja yang harus dipersiapkan?

balkon_1

Perbedaan antara balkon  dengan dek, balkon indoor dengan balkon outdoor, dan tahapan – tahapan dalam membangun balkon, semua dikupas dalam artikel kali ini.

Balkon merupakan elemen yang cukup lumrah ditemui, terutama di area perkotaaan, pada apartemen, rumah tingkat, atau bangunan – bangunan lain yang bertingkat. Selain menyediakan area outdoor extra, balkon juga mampu membuat tampilan fasad menjadi lebih menarik, terlebih jika balkon didesain dengan cukup apik dengan memperhatikan konsep bangunan secara keseluruhan.

Secara konsep, balkon sejatinya sama atau menyerupai dek yang biasa menjadi ekstensifikasi rumah dan dibangun di halaman belakang. Namun, masing – masing memiliki perbedaan dan ciri tersendiri, apa sajakah?

Perbedaan Balkon dengan Dek

Bila balkon dibangun di lantai atas, dek biasa dibangun di lantai bawah dan langsung menghubungkan area dalam rumah dengan area luar rumah. Sementara itu, dek dibangun di atas pilar – pilar, sementara balkon menempel pada salah satu sisi bangunan, sehingga pembuatannya pun cenderung lebih sulit. Meski begitu, dibandingkan dengan dek, balkon lebih mungil dan tidak banyak memakan tempat. Selain itu, dalam satu bangunan bisa dibangun beberapa balkon sekaligus. Sementara untuk dek, biasanya dalam satu bangunan hanya ada satu atau dua dek saja, tergantung fungsi dan luas bangunan.

Tahapan dalam pembuatan balkon

  • Tahap Planning

Planning merupakan tahap pertama dalam membangun balkon. Tahapan ini dimulai dengan penentuan lokasi balkon, ukuran balkon, desain atau konsep yang ingin diwujudkan, serta beragam material yang diperlukan. Dalam hal penentuan material, hal ini perlu disesuaikan dengan ukuran dan tujuan pembangunan balkon ini. Misal, khusus untuk balkon besar yang dilengkapi dengan outdoor furniture yang lengkap, tentunya material dan struktur yang dibutuhkan jauh lebih kuat dibandingkan balkon mungil yang hanya bisa menampung 1 – 3 orang. Dalam membuat desainnya pun, kita perlu memasukkan detail – detail konstruksi, serta dimensi balkon itu sendiri dari berbagai view.

  • Tahap persiapan

Setelah draft atau rancangan sudah dibuat, serta budget sudah ditentukan, maka kita masuk dalam tahap persiapan. Tahap ini meliputi pengumpulan semua material yang digunakan, mulai dari material, peralatan pertukangan, dan yang paling penting, peralatan keselamatan. Mengingat balkon biasa dibangun di area yang tinggi, faktor keselamatan menjadi poin yang amat penting. Juga, perhatikan lokasi ketersediaan power source dengan lokasi pembuatan balkon. Jika pembangunan ini dilakukan di malam hari, maka diperlukan pencahayaan yang cukup.

  • Tahap pembuatan struktur dukungan/support

Support system perlu menjadi poin untuk diperhatikan, terutama berkaitan dengan beban yang akan ditopang oleh balkon. Balkon harus dibuat sekuat mungkin dengan memperhatikan support system ini, mengingat posisi balkon yang tidak menyatu dengan bangunan utama, melainkan seperti “menempel” pada sisi bangunan. Sebagai support system, biasanya digunakanlah joists atau balok silang yang berada di bagian samping menahan struktur utama/beam balkon. Pada persilangan antara joists dan beam, biasanya perlu ditambah support mechanisms/mekanisme pendukung lain, seperti ledger strips atau joist hangers.

Untuk lebih menguatkan posisi balkon, ada beberapa teknik yang biasa digunakan. Mulai dengan menggunakan balok – balok yang disusun diagonal, hingga menggunakan material perekat yang kuat, seperti beton atau semen.

  • Tahap konstruksi

Seperti halnya pembangunan konstruksi yang lain, pembangunan konstruksi balkon dilakukan dari bawah ke atas. Kemudian, perlu ditambahkan jaringan pendukung seperti palang atau balok – balok kayu (beam) yang menyilang secara diagonal pada dinding dimana balkon akan dibangun.

Sebelum benar – benar diinstal di balkon, biasanya ada beberapa material pendukung yang bisa diinstal terlebih dahulu sebelum dipasang pada balkon. Misalnya, joist dan beam system nya dirangkai terlebih dahulu, kemudian diinstal pada lokasi balkon yang sudah disiapkan. Setelah terpasang, Anda bisa menginstal bagian lantainya, kemudian pasang railingnya. Kemudian, cek kembali alas atau lantai balkon tersebut. Jika sudah terpasang dengan benar, biarkan beberapa jam / hari hingga strukturnya sudah kuat dan semen perekatnya sudah mengering.

Sebelum melangkahkan kaki pada balkon yang baru, ada baiknya Anda meletakkan benda yang berat terlebih dahulu -misal meja atau sofa- untuk memastikan struktur balkon sudah cukup kuat dalam menahan benda berat tersebut, sehingga Anda akan merasa lebih aman ketika berpijak di atas balkon.

balkon_2

Desain Balkon Outdoor dengan Railing Stainless Steel

Balkon Outdoor Vs. Indoor

Selama ini tentu kita lebih banyak mengenal balkon outdoor atau balkon yang terpasang di area luar rumah. Namun siapa sangka, ternyata ada juga balkon yang terpasang di bagian dalam rumah. Ya, balkon indoor ini juga cukup diminati, meski keberadaanya tak banyak. Perbedaan balkon outdoor dengan indoor yakni jika balkon outdoor lebih seperti dek dengan posisi yang terpasang melekat pada struktur fasad bangunan, balkon indoor cenderung terintegrasi dengan struktur bangunan utama.

Teknik – teknik pembangunan yang diterapkan juga berbeda, di mana balkon indoor cnderung membutuhkan weight support system yang lebih kompleks, dengan struktur – struktur yang terintegrasi dengan elemen lain di dalam bangunan. Hal yang demikian tidak ditemui pada pembangunan balkon outdoor.

Selamat mencoba 🙂

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

1 Comment

  1. wah bagus-bagus desain nya, bisa di jadikan contoh ni

Leave a Comment