Lebih Dekat Dengan Gaya Arsitektur Gotik

Dekorasi serta ornamen pada desain ruangan, furniture, serta pencahayaan yang berkaitan dengan konsep arsitektur gotik.

Model arsitektur gothic atau gotik pertama kali diperkenalkan di Prancis saat para tukang bangunan, pembuat gelas, dan pengrajin seni lainnya ingin merealisasikan keinginan dari pemimpin agama mereka. Gotik pertama kali diperkenalkan dengan nama French Style atau Gaya ala Perancis. Model arsitektur ini menerapkan ketegasan yang ditampilan dalam pada bentuk-bentuk lengkungan, kaca yang berwarna-warni, dan batu pahatan.

Pada gaya arsitektur Perancis klasik ini, segala hal yang berbau natural tidak diperlihatkan. Meskipun seniman Italia sendiri menyebut gaya arsitektur model ini sebagai gaya arsitektur kaum bar-bar, namun faktanya kini gaya arsitektur ala Perancis atau Gotik banyak diterapkan di rumah-rumah modern pada jaman sekarang.

Tipe dan Desain Arsitektur Gotik

Model suatu desain ruangan dengan arsitektur gotik ini cenderung sederhana tanpa banyak dekorasi yang menonjol. Dinding cenderung netral dan bernuansa gelap yang disertai dengan lantai yang terbuat dari kayu yang berwarna gelap pula. Baik ruangan tersebut luas atau sempit, kecenderungan penggunaan garis-garis vertikal selalu berusaha dihadirkan dalam tipe ruang gotik ini.

Penggunaan lampu-lampu gantung, tirai yang menjuntai panjang hingga ke lantai, permadani yang membalut dinding, serta dekorasi-dekorasi ala gotik lain ingin menonjolkan garis vertikal itu sendiri.

Desain Interior dan Arsitektur Bangunan Bergaya Gothic (Gotik)

Hiasan ala gotik tersebut kebanyakan meniru gaya arsitektur religius yang menitik beratkan pada semangat akan surga yang kekal. Hal ini diperkuat dengan adanya lilin-lilin yang panjang dan vas bunga yang panjang dengan leher yang tinggi yang merepresentasikan garis vertikal (jalan meuju surga).

Furniture Gotik

Gaya furniture ala gotik cenderung ke arah benda-benda antik dan kuno. Hal ini terlebih dikarenakan adanya pengaruh dari Inggris pada abad ke 19. Penerapan garis-garis vertikal yang tegas dengan permukaan yang sedikit kompleks dan menonjolkan kepadatan dari benda atau furnitur tersebut. Sandaran kursi kebanyakan lurus dan tinggi dengan tonggak dan papan yang utuh yang meniru desain kursi-kursi di gereja. Kayu oak merupakan material yang kerap digunakan sebagai bahan baku kursi ataupun furniture lain.

Desain Furniture Bergaya Gothic (Gotik)

Pada furniture bergaya gotik ini, kita tidak bisa menemukan lemari-lemari pribadi. Lemari pakaian besar, laci-laci, dan tempat penyimpanan lainya digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Sehingga, seluruh benda yang terdapat di dalam tempat penyimpanan tersebut menjadi milik keluarga, dan bukan menjadi kepemilikan pribadi. Sebagai dekorasi tambahan, lemari-lemari tersebut biasanya dipahat untuk memberi kesan artistik namun tetap sederhana.

Tidak menutup kemungkinan laci-laci di dapur pun dipahat dengan berbagai ornamen dan ukiran agar lebih menarik. Bahkan, lemari pakaian milik orang-orang kaya terkadang dipahat dengan dekorasi atau ornamen mirip cakar binatang buas, sedangkan pegangan pintu biasanya dihiasi denga ornamen bunga-bunga liar.

Kain Gotik

Kompleksitas desain gotik tidak hanya berhenti pada penerapan desain ruang dan pemilihan furniturnya, tapi juga pada penggunaan kain pada bagian-bagian rumah seperti tirai, permadani, sarung bantal, maupun taplak meja. Kebanyakan kain yang digunakan dan pemilihan warna pada kain tersebut mencerminkan perkembangan industri kain yang tengah populer kala itu.

Desain dan bentuk permadani yang kompleks dan rumit mencerminkan tipikal kain-kain jaman pertengahan. Desain dan ornamen kain  gotik tersebut ingin menonjolkan warna-warna cerah dan cenderung tajam dengan figur binatang dan tumbuhan. Penggunaan gantungan kain yang terbuat dari kayu gelap atau besi yang telah dipoles semakin menguatkan kesan gotik itu sendiri.

Gambar Salah Satu Motif Kain Gothic (Gotik)

Seiring dengan berkembangnya industri dan perdagangan kain, banyak-kain bagus dan mahal mulai diperkenalkan. Hal ini membuat pencampuran karakteristik antara kain gotik dan kain-kain model lain mulai diperkenalkan ke masyarakat. Sutra misalnya, kain tersebut cenderung merepresentasikan kekayaan dan kemakmuran.

Selain itu, pengaruh dari bangsa timur juga diperlihatkan dengan bentuk-bentuk bunga pada permadani yang lebar dan cukup luas untuk menutupi seluruh bagian ruangan.

Warna dan pencahayaan ala gotik

Warna-warna yang banyak digunakan pada arsitektur gotik cenderung warna-warna yang memiliki kesan dalam dan glamour. Hal ini banyak diterapkan pada kaca jendela seperti halnya yang diterapkan pada bangunan religius. Denagn begitu, cahaya yang dipancarkan dari luar akan masuk ke dalam ruangan dengan pantulan yang memukau karena adanya warna-warna tegas dan cerah pada kaca jendela.

Skema Warna Interior dan Teknik Pencahayaan ala Gothic (Gotik)

Namun, bila Anda tidak ingin berekseprimen dengan kaca jendela, Anda bisa menggunakan lampu kaca yang berwarna-warni serta pengangkap cahaya matahari untuk menguatkan sinar lampu tersebut. Cahaya-cahaya imitasi tersebut digunakan untuk menciptakan simbol api yang menyerupai api lilin.

Untuk itu, cahaya-cahaya buatan atau lampu yang digunakan haruslah yang berukuran kecil dan tidak terlalu terang serta jumlahnya banyak. Hal ini lebih baik daripada menggunakan satu lampu besar dengan cahaya yang terlalu kuat dan terang.

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment