Kesalahan Struktural yang Umum Ditemui pada Bangunan

rumah_rusak_2

Faktor-faktor penyebab kerusakan struktural bangunan: desain yang buruk, beban yang terlalu berat, cacat konstruksi, dan perencanaan pondasi yang tidak stabil.

Ada beragam alasan yang menyebabkan sebuah bangunan mengalami kerusakan struktural, bisa kesalahan struktural karena human error, atau kesalahan struktural karena faktor alam. Kerusakan tersebut memiliki tingkatan yang bervariasi, mulai dari kerusakan ringan hingga kerusakan berat yang berpotensi menyebabkan keruntuhan. Sebenarnya, kesalahan – kesalahan struktural tersebut bisa dicegah atau minimal diminimalkan sehingga dampaknya tidak terlalu besar. Meski begitu memang ada beberapa jenis kesalahan struktural yang tidak tertangani kontraktor.

Beberapa penyebab kesalahan struktural bangunan bisa dideteksi setelah dilakukan investigasi yang menyeluruh terhadap keseluruhan bangunan. Faktor penyebab kerusakan struktural bangunan antara lain seperti yang disebutkan di bawah ini.

Desain yang buruk

Salah satu penyebab paling sering kegagalan struktural pada bangunan adalah desain bangunan yang buruk, misalnya teknisi atau desainer melakukan kesalahan perhitungan atau kesalahan komputasional tatkala proses mendesain bangunan. Tak hanya itu, hal ini mungkin terjadi karena data yang dimasukkan tidak akurat, pemilihan material yang buruk, atau pengabaian terhadap faktor – faktor yang bisa mempengaruhi tekanan pada bangunan.

Kesalahan yang menyangkut perhitungan ini menjadi tanggung jawab teknisi, terutama teknisi sipil. Sebab, teknisi sipil lah yang bertugal membuat blue print dan design plan sebuah bangunan.

Beban yang terlalu berat

Sebuah bangunan didesain agar tahan pada kondisi tertentu, tergantung fungsi dan lingkungan di sekelilingnya. Saat kondisi – kondisi tersebut melampaui batas, hal ini bisa menimbulkan kesalahan struktural. Misalnya, sebuah atap bangunan sudah didesain untuk menahan air hujan dengan intensitas sedang, dan saat hujan deras, otomatis atap akan cukup sulit untuk menahan beban, terlebih jika atap tidak dilengkapi dengan sistem drainase yang cukup baik, sehingga genangan air banyak menumpuk di atap yang memberikan beban tambahan pada atap. Hal ini akan diperparah bila terjadi hujan abu. Tumpukan abu dan material pasir serta bebatuan berpotensi menyebabkan atap tak mampu menahannya, hingga menyebabkan roboh.

Maka dari itu, bangunan yang berlokasi di area yang rawan bencana, misalnya bencana longsor, anging putting beliung, atau abu vulkanik, sebaiknya struktur bangunan dan struktur atap dibuat lebih solid. Struktur bangunan yang solid akan mampu mencegah atau minimal mengurangi dampak kerusakan bangunan tatkala bencana – bencana tersebut datang tiba – tiba.

Cacat konstruksi

Cacat konstruksi biasa terjadi saat kontraktor menggunakan material yang salah atau tidak tepat pada konstruksi rumah atau bangunan. Biasanya, mandor atau building inspector akan segera mengetahui kesalahan ini sehingga bisa langsung diperbaiki sebelum proses konstruksi benar – benar selesai. Namun, jika building inspector lengah dalam mencermati cacat konstruksi ini, cacat konstruksi baru akan diketahui setelah pembangunan hampir selesai.

Dampak yang terjadi akibat cacat konstruksi ini adanya pateri yang buruk (bad welds), pasir yang masih mengandung terlalu banyak garam untuk dijadikan beton, bad riveting dan inferior steel.

Pondasi yang tidak stabil

Sebuah struktur bangunan yang didesain dan dibangun dengan baik tapi berada pada kondisi pondasi yang tidak stabil bisa menyebabkan kesalahan konstruksi. Salah satu contoh bangunan dengan pondasi yang buruk dan mengakibatkan kesalahan yang fatal adalah Menara Condong Pisa, Italia. Fondasi yang buruk menyebabkan bangunan condong beberapa derajat karena permukaan tanah di bawahnya bergerak.

Perubahan posisi (displacement) mengubah distribusi tekanan pada bangunan, sehingga konstruksi dan desain bangunan berubah dari rencana awal, dan tak lagi layak untuk difungsikan karena bisa runtuh sewaktu – waktu.

rumah_rusak_1

Salah Satu Bentuk Kerusakan Pada Bangunan

Kesalahan struktural karena faktor alam

  • Pondasi retak atau jebol karena desakan akar pohon

Di samping kesalahan – kesalahan struktural yang disebabkan human error, ada juga kesalahan struktural yang disebabkan faktor alam, misalnya retaknya pondasi bangunan akibat desakan akar pohon. Pohon yang ditanam di area dekat pondasi lama – lama akan tumbuh besar. Seiring pertumbuhan pohon, akar juga akan semakin panjang dan semakin luas dalam mencari sumber air dan nutrisi untuk bertahan hidup.

Hal ini membuat akar terus berekspansi. Meski ukurannya tak seberapa, kadang akar bisa menekan sangat kuat hingga mampu menjebol pondasi. Pondasi yang sudah retak ini berpotensi menyebabkan runtuhnya bangunan jika tidak segera diatasi.

  • Dinding rapuh karena lumut

Β Dinding yang dekat dengan sumber air atau wilayah genangan air berpeluang untuk ditumbuhi lumut. Lumut – lumut ini jika dibiarkan terus akan mengikis materi pada dinding hingga menyebabkan dinding keropos hingga tak mampu menahan beban. Akibatnya, dinding bisa berpotensi roboh, terlebih saat ada goncangan dasyat seperti gempa.

Cara mengatasinya yakni membersihkan lumut pada dinding tersebut secara berkala, lalu menjaga dinding agar tetap kering dan tidak lembab, serta menutup potensi genangan atau rembesan air di sekitar dinding.

Selamat mencoba πŸ™‚

..

architectaria.com |Β Arsitek, Desain Interior, General Contractor

Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-83836281, atau 0251-9195383 (Bogor).

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

0 Comments

Leave a Comment