Ide Desain dan Teknik Pertamanan yang Mampu Mengurangi Penggunaan Air

taman_dan_kolam_minimalis_2

Inspirasi ide dan teknik pertamanan yang tidak memerlukan penggunaan air dalam jumlah yang besar.

Memelihara tanaman yang banyak dibarengi dengan keberadaan kebun yang luas tentu sangat diidamkan setiap orang, terlebih bagi mereka yang cinta berkebun. Tetapi, dengan memiliki tanaman yang banyak dan kebun yang luas, kita juga harus siap dengan segala konsekuensinya termasuk melakukan perawatan berkala. Ketika datang musim hujan, kita harus sibuk mengatur taman agar tidak tercipta genangan air di tanah dan membuat lahan menjadi becek. Kita perlu mengecek agar sistem drainase ditaman bekerja dengan baik.

Sebaliknya, di musim kemarau seperti saat ini, kita mesti melakukan perawatan berkala termasuk pengairan secara rutin agar tanaman tetap tumbuh segar. Namun, mengingat sulitnya mendapatkan air bersih di musim kemarau, kadang kita harus membiarkan banyak tanaman mati kekeringan.

Untuk mengantisipasi kejadian yang sama terulang kembali, Anda mesti mengubah desain dan teknik pertamanan Anda saat ini, yakni dengan mempertimbangkan desain taman yang mampu mengurangi penggunaan air. Beberapa inspirasi ide pertamanan di bawah ini patut dicoba.

Menanam tumbuhan yang tahan terhadap kondisi kering

Beberapa tanaman seperti kaktus atau tanaman yang mengandung banyak air pada batangnya (succulents) bisa dipilih untuk ditanam di taman Anda. Tanaman – tanaman tersebut relatif lebih resisten dan masih bisa bertahan hidup di musim kemarau tanpa perlu disirami secara terus menerus. Selain itu, tanaman dengan daun yang tak lebar biasanya cenderung tidak membutuhkan banyak air. Maka, disarankan memilih tanaman dari jenis connifer (berdaun jarum) seperti pinus dan cemara.

Menerapkan ide taman ala Mediterania

Jika kita berjalan – jalan di kota – kota di Italia, kita akan dimanjakan oleh banyaknya taman – taman Mediterania yang menghiasi hampir di setiap sudut kota. Kebanyakan, taman – taman Mediterania yang ada di Italia telah mengadaptasi konsep pertamanan yang hemat air (water-wsie) melalui pengelompokkan – pengelempokkan sederhana guna membedakan mana kelompok tanaman yang membutuhkan air dengan jumlah melimpah, serta mana kelompok tanaman yang hanya butuh sedikit air. Anda bisa memilih jenis tanaman – tanaman herbal yang biasanya memiliki aroma segar dan berkhasiat mampu mengobati penyakit tertentu, seperti Jahe dan mint. Tanaman – tanaman herbal ini cenderung tidak membutuhkan banyak air.

Dari pengelompokkan tanaman ini, terciptalah sebuah tampilan taman Mediterania yang cantik nan romantis. Mungkin, Anda bisa mengadaptasi strategi tersebut dan menerapkan taman ala Mediterania di rumah. Agar taman terlihat lebih homy, hadirkan unsur – unsur yang membumi, misalnya dengan menempatkan pot berbahan tanah liat atau terakota, kemudian dikombinasikan dengan tanaman – tanaman Mediterania dengan ciri – ciri daun yang hijau keabu – abuan, dan warna bunga yang sangat cerah.

Tempatkan beberapa garden furniture dan ornamen

Siapa bilang jika taman hanya perlu diisi oleh sekumpulan tanaman saja? Dalam sebuah taman, akan lebih bijak jika Anda menggabungkan tanaman dengan beberapa unsur – unsur taman yang lain, seperti patung, fountain, garden furniture, pergola, paver, patio, lighting, dan hal – hal lain yang bukan berupa tanaman. Dengan begitu, ketika memasuki musim kemarau, taman di rumah Anda masih akan terlihat cantik meski kebanyakan tanaman mulai mengering dan mati. Hal ini tentu tak lepas dari keberadaan elemen taman yang lain. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah taman, tanaman masih merupakan unsur dominan.

taman_dan_kolam_minimalis_1

Desain Taman dengan Penggunaan Air yang Minimal

Β Menerapkan teknik Xeriscaping

Jika Anda menginginkan membangun taman yang mudah dalam hal perawatan, menerapkan teknik Xeriscaping patut dicoba. Teknik ini bisa diterapkan tanpa menggunakan bahan kimia. Teknik ini menekankan pada pengurangan jumlah tanaman dan meminimalkan keberadaan rumput atau lahan kosong di taman. Xeriscaping juga berfokus pada teknik irigasi dan evaluasi pada tanah, sehingga taman hanya memerlukan lebih sedikit air dari taman biasa.

Menempatkan kolam atau tandon untuk menampung air hujan

Cara agar kita bisa menghemat tagihan air setiap bulan adalah dengan memanfaatkan semaksimal mungkin air hujan. Air hujan ini bisa dimanfaatkan, minimal untuk mengairi tanaman di taman kita. Air hujan ini bisa ditampung di kolam atau di tandon.

Menanam tanaman dalam kontainer atau pot – pot kecil

Ketimbang menanam tanaman langsung di tanah, Anda bisa mencoba menanam tanaman dalam pot. Cara ini membantu kita agar tetap fokus dalam melakukan pengairan, yakni dengan menyiram pot satu per satu. Dengan demikian, tak ada air yang terbuang sia – sia untuk mengairi lahan yang tidak ditumbuhi tanaman. Tanaman yang bisa ditanam dalam pot misalnya tanaman herbal, tanaman bunga, kaktus, dan bonsai.

Untuk mengurangi penguapan tanaman, letakkan pot tanaman di bawah naungan ketika siang hari, di saat suhu udara cukup tinggi dan sinar matahari sangat terik.Β  Keuntungan menanam tanaman dalam pot adalah kita tak harus selalu menempatkannya di bawah/ di tanah. Kita bisa menempatkan pot ini dengan cara digantung, atau ditempatkan secara berjajar pada rak yang berjenjang.

Selamat mencoba πŸ™‚

..

architectaria.com |Β Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment