Desain Taman Vertikal, untuk Penghijauan yang Lebih Efektif dan Efisien

desain-taman-vertikal-1

Tips desain lanskap atau taman untuk rumah – Menciptakan taman atau lanskap vertikal di rumah untuk mendapatkan tampilan taman yang berbeda dan unik.

Ruang hijau atau penghijauan di rumah sangat berperan signifikan dalam mensuplai oksigen dan menjaga agar kualitas udara di rumah tetap terjaga. Sayangnya, menghadirkan lanskap atau ruang hijau dirumah tak selalu mudah. Masalah keterbatasan lahan kerap menjadi kendala yang utama. Maka dari itu, lanskap vertikal atau ruang hijau yang didesain secara vertikal adalah solusinya.

Lanskap vertikal atau vertical gardening biasanya menempatkan tanaman pada dinding, tiang – tiang, kolom, pagar, dan tempat atau struktur lain yang cenderung vertikal. Pertimbangkan hal – hal berikut ini dan mulailah membuat lanskap vertikal di rumah.

Struktur dasar lanskap vertikal

Struktur atau persyaratan dasar sebelum memulai membuat lanskap vertikal adalah ketersedian tanah atau media tanam, struktur vertikal, dan teknik untuk membuat tanaman bisa tumbuh dan melekat pada struktur vertikal tersebut sampai ketinggian yang dikehendaki. Beberapa taman vertikal menggunakan pot – pot dan kantong – kantong (pouch) yang diikatkan atau direkatkan pada struktur vertikal.

Beberapa tanaman lain ditempatkan pada plastic sheeting yang bisa ditempelkan atau direkatkan pada permukaan vertikal, lalu diisi dengan tanah atau media tanam lain. Untuk pengaturan tanaman yang lebih kompleks, dibutuhkan media tanam buatan, misalnya polyamide felt yang merupakan media tanam pengganti tanah.

Pengaturan dan cara penyiraman lanskap vertikal

Semua tanaman membutuhkan air, namun menyiram tanaman yang disusun secara vertikal tentu akan lebih sulit ketimbang menyusun tanaman secara horizontal seperti biasa. Maka dari itu, kebanyakan orang memilih tanaman berair atau tanaman yang biasa tinggal di daerah beriklim kering, untuk ditanam secara vertikal. Pemilihan tanaman tersebut ditujukan untuk mengurangi intensitas penyiraman.

Jika Anda berniat menanam tanaman yang relatif butuh penyiraman secara teratur, Anda mesti memasang sistem irigasi yang didesain khusus untuk menyalurkan air secara vertikal atau ke masing – masing tanaman. Dengan begitu, jumlah air yang didapatkan tiap tanaman bisa dikontrol. Namun jika dirasa terlalu memberatkan, Anda cukup melakukan penyiraman dengan manual ke setiap tanaman. Penting untuk diperhatikan bahwa tanah dalam pot akan lebih cepat mengering ketimbang tanah yang ada di permukaan bumi. Jadi, Anda harus lebih sering menyiram tanaman dalam pot.

desain-taman-vertikal-2

Desain Taman Vertikal (Vertical Landscape) Pada Eksterior Ruangan

Pemilihan tanaman yang tepat untuk lanskap vertikal

Tidak semua tanaman cocok ditanam dengan cara vertikal. Perhatikan karakter tanaman, kondisi tanah, serta iklim di tempat Anda tinggal. Untuk membuat lanskap vertikal yang mudah, pilih dari jenis tanaman merambat. Atau, Anda bisa memilih tanaman atau pohon dengan batang yang ramping yang kemudian ditopang dengan kayu pancang, misalnya tanaman – tanaman kecil seperti epiphytes, yaitu tanaman yang tumbuh pada tanaman lain tapi tidak bersifat parasit.

Manfaat lanskap vertikal dibandingkan dengan lanskap horizontal

Ada beragam keunggulan lanskap vertikal ketimbang menanam di tanah secara horizontal. Keuntungan yang didapatkan misalnya:

  • Lanskap vertikal membantu menyembunyikan bagian – bagian yang tidak menarik pada rumah

 Jika rumah Anda memiliki bagian yang tidak rapi, retak, berantakan, atau tidak rata dan Anda ingin ‘menyembunyikan’ atau menyamarkannya dari luar, Anda bisa membangun sebuah lanskap vertikal dan memenuhinya dengan tanaman yang rimbun. Dengan demikian, sisi yang tidak menarik pada rumah Anda akan tertutupi.

  • Memaksimalkan ketersediaan lahan

 Lanskap vertikal cocok dihadirkan pada halaman atau kebun di sekitar rumah yang tak terlalu luas. Dengan lanskap vertikal, kita bisa lebih memaksimalkan space yang ada, dan konsep ini cocok diterapkan pada rumah – rumah di kompleks perumahan urban, di balkon apartemen,  atau di townhouse. Untuk menghadirkan lanskap vertikal di balkon apartemen, Anda bisa memanfaatkan tralis untuk media merambat bagi tanaman.

desain-taman-vertikal-3

Desain Taman Vertikal (Vertical Landscape) Pada Interior Ruangan

Dengan adanya lanskap vertikal, akan ada lahan yang tersisa dan bisa dimanfaatkan untuk meletakkan outdoor furnitur seperti kursi, meja, panggangan untuk BBQ, dan payung outdoor.

  • Tanaman akan tumbuh lebih sehat

 Tanaman pada lanskap vertikal diyakini akan tumbuh lebih sehat ketimbang tanaman yang tumbuh secara horizontal. Penyebabnya adalah tanaman yang ditanam secara vertikal akan lebih terhindar serangan hama, insektisida, dan penyakit yang kerap muncul pada tanaman yang tumbuh di permukaan tanah. Jika ada serangga atau hama yang menyerang tanaman vertikal, kita akan lebih mudah mengawasi dan membasminya.

 Selain itu, lanskap vertikal lebih baik dalam hal sirkulasi udara, maka penyakit tanaman, jamur, dan lumut tak akan mudah menyerang. Jika Anda ingin menanam buah dan sayuran di rumah, disarankan memilih vertikal lanskap, karena buah dan sayuran ini akan menggantung pada tanaman dan tidak menyentuh tanah. Dengan begitu, buah atau sayuran tidak akan mudah busuk.

  • Lebih mudah dalam hal perawatan

 Lebih mudah membuat dan merawat lanskap vertikal ketimbang lanskap horizontal karena kita tak perlu menggali atau mengolah tanah sebelum menanam. Kita juga bisa mengatur dan menyesuaikan agar ketinggian tanaman masih dapat dijangkau. Anda juga bisa mengatur posisi pot atau kontainer pada ketinggian dalam jangkauan Anda.

Selamat mencoba 🙂

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-83836281, atau 0251-9195383 (Bogor).

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment