Desain Paviliun di Taman Tepi Danau Karya Barkow dan Leibinger

desain_paviliun_1

Desain arsitektur sebuah paviliun yang terletak di tepi danau yang difungsikan sebagai area belajar yang berlokasi di Berlin.

Semua tentu setuju jika kita akan lebih bisa berkonsentrasi dalam belajar serta membaca buku jika kita berada di lokasi yang sunyi, tenang, dan tidak banyak gangguan serta lalu lalang orang maupun kendaraan. Maka, sebuah taman mungkin bisa menjadi salah satu area yang nyaman untuk belajar.

Namun, bukan sembarang taman yang bisa membuat kita nyaman belajar, melainkan taman yang sepi dan tenang, seperti sebuah taman di tepi danau. Hal tersebut bisa kita lihat pada desain paviliun ditepi danau berikut ini yang difungsikan sebagai area belajar.

Deskripsi umum proyek paviliun tepi danau di Berlin

Arsitek                    : Barkow Leibinger

Arsitek proyek      : Tobias Wenz

Tim                         : Gustav Düsing, Ulrich Fuchs, Annette Wagner

Teknisi struktur    : Hörnicke-Hock-Thieroff (HHT)

Teknisi Mekanik  : HDH – Ingenieurgesellschaft für technische Gebäudeausrüstung

Arsitek lanskap    : Capatti Staubach

Secara umum, paviliun ini dilengkapi material kaca di sekelilingnya, menjadikan kita mudah mengakses pemandangan danau nan cantik yang ada di sekelilingnya. Tak heran, bangunan paviliun ini menjadi area yang nyaman untuk belajar. Paviliun ini sendiri diperuntukkan bagi seluruh anggota tim peneliti yang tergabung dalam American Academy di Berlin.

desain_paviliun_8

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 2

desain_paviliun_9

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 3

Untuk mewujudkan proyek desain arsitektur paviliun tepi danau kali ini, Arsitek asal Amerika yang bernama Frank Barkow bekerjasama dengan arsitek asal Jerman bernama Rida Leibinger. Mereka berdua diminta untuk membuat pusat studi paviliun di taman tepi Danau lembaga Berlin yang didirikan pada tahun 1994 untuk membantu membina hubungan antara Jerman dan Amerika Serikat. Lembaga tersebut telah melahirkan beberapa alumni yang cukup terpandang di masing – masing negaranya, seperti penulis drama Arthur Miller dan artis Jenny Holzer. Di samping mereka berdua, tentu masih ada beberapa tokoh penting lain yang dulu juga tergabung dalam akademi ini.

Paviliun Fellows: Paviliun di taman tepi danau yang unik dengan dinding kaca, beranda dan atap sudut

Dari kerjasama antara Barkow dan Leibinger ini tercipta Paviliun Fellows – sebutan untuk paviliun ini – dengan sebuah keunikan yakni dinding kaca yang begitu dominan dan dimanfaatkan baik di dalam dan luar. Tak hanya itu, paviliun ini juga memiliki fitur beranda dan atap sudut yang terdiri dari hyperbolic paraboloids.

desain_paviliun_6

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 4

desain_paviliun_7

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 5

Sebelumnya, bangunan ini merupakan sebuah area yang difungsikan sebagai bekas pemandian yang terletak di sebuah lokasi yang menarik, yakni di tepi danau. Bangunan tersebut hanya terdiri dari satu lantai. Paviliun ini tepat menghadap ke arah danau di Berlin, tepatnya di Wannsee area. Paviliun ini berdiri persisnya di sebelah sudut barat daya taman yang mengelilingi rumah akademi di dalam sebuah vila abad ke-19.

desain_paviliun_5

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 6

Pada proyek kali ini, material yang dimanfaatkan antara lain struktur baja dan kaca ringan. Kedua material ini dimanfaatkan sebagai bingkai luar kerangka dan struktur kotak transparan yang ada di tengah. Atapnya miring ke atas dan ke bawah untuk menciptakan gables pada empat elevasi.

Bentuk atap pavilion unik: Garis-garis lurus offset diputar untuk menghasilkan empat hyperbolic paraboloids

Barkow Leibinger menjabarkan bahwa bentuk atap pavilion yang unik ini adalah hasil dari geometri yang teratur, di mana garis-garis lurus offset diputar untuk menghasilkan empat hyperbolic paraboloids, sebuah bentuk yang abstrak namun tetap bisa diterima semua kalangan karena bentuk ini mencerminkan bentuk atap runcing dari sebuah villa yang bersejarah.

desain_paviliun_12

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 7

Ciri khas paviliun yang juga pusat studi ini semakin terlihat menonjol berkat dua hal. Pertama, dengan permukaan yang mayoritas terbuat dari kaca, paviliun ini tampak mengambang di atas rumput – rumput hijau yang ada di taman. Selain itu, warna putih yang menjadi warna dominan paviliun ini semakin mempertegas kekhasan taman ini.

Interior paviliun terbagi ke dalam beberapa ruangan

Interior di dalam paviliun ini terbagi ke dalam beberapa area sederhana, sejumlah delapan ruangan. Enam ruang studi, masing-masing dengan luas tujuh meter persegi, diposisikan berjejeran di pertengahan paviliun. Di samping itu, terdapat sebuah area studi kelompok yang lebih besar yang diposisikan di salah satu ujungnya, sedangkan ujung paviliun yang lain dimanfaatkan sebagai dapur.

desain_paviliun_13

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 8

Patung klasik abad ke-19 sebagai dekorasi sekaligus aksen paviliun

Pintu kaca memungkinkan setiap ruang belajar di dalam paviliun dapat dibuka dan langsung memberikan akses menuju beranda di sekitarnya yang juga terlindung di bawah atap. Tak jauh dari tempat itu, sebuah patung abad ke-19 diposisikan sebagai salah satu dekorasi sekaligus aksen yang memperkuat unsur Eropa.

desain_paviliun_10

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 9

Patung ini sudah ada sebelumnya, dan merupakan patung karya Georg Kolbe, yang dijuluki Verkündigung dan dibuat tahun 1937 dan memberikan nafas baru nan klasik pada paviliun, mengingatkan kita pada Der Morgen karya Kolbe yang dibuat tahun 1925 dan diletakkan di paviliun Barcelona Mies van der Rohe.

Dinding paviliun didominasi kaca atau  glazing

Dinding antara kamar dan koridor pusat lebih didominasi dinding kaca atau  glazing, tetapi dinding ini dapat ditutupi dengan sebuah tirai untuk meningkatkan privasi. Sementara itu, di sini juga terdapat jendela tingkat tinggi yang memungkinkan cahaya matahari melewati seluruh bagian interior paviliun.

Sebuah platform baja yang tercover dalam papan kayu ek berfungsi sebagai permukaan lantai paviliun yang tahan lama baik di dalam maupun di luar. Atap didukung oleh empat kolom I-beam, yang mengintegrasikan drainase air hujan.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment