Desain Interior Shabby Chic: Kombinasi Unik antara Vintage dan Modern nan Stylish

interior-ruang-makan-bergay

Berbagai hal menarik tentang desain interior Shabby Chic serta tips dalam menerapkannya pada ruangan.

Pernah dengar istilah Shabby Chic? Istilah ini begitu populer dalam bidang desain dan banyak diaplikasikan pada desain interior suatu ruangan. Desain interior bergaya Shabby Chic ini sebenarnya merupakan kombinasi berbagai gaya yang perpaduannya didasarkan pada selera desainernya. Namun, penggabungan ini tidak menjadikannya kontras satu sama lain, malahan, justru bisa tercipta suatu tema dekorasi yang unik.

Tak hanya dikenal di dunia interior desain, istilah Shabby Chic juga bisa kita temui di dunia fashion. Konsepnya hampir sama, yakni berusaha menghadirkan sesuatu yang old dan new menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Definisi Shabby Chic

Shabby chic ini memiliki istilah lain, yakni Bohemian atau BoHo. Pada desain interior shabby chic, beberapa item menjadi begitu kerap dikaitkan dengan desain ini, misalnya item – item vintage, barang daur ulang, warna – warna pastel, floor coverings dan window dressings. Dan meski tidak ada aturan atau rambu – rambu yang jelas dalam penggabungan seluruh elemen menjadi dekorasi Shabby Chic, toh desain ini tetap diminati. Justru melalui konsep desain Shabby Chic, desainer diberikan kebebasan dalam mengkolaborasikan elemen, baik dalam pemilihan warna, furnitur, maupun material, mulai dari vintage, modern, hingga kontemporer.

Sejarah dan Perkembangan Desain Shabby Chic

Shabby Chic merupakan desain yang dicetuskan pertama kali di era tahun 1980an di Britania Raya. Desain ini terinspirasi dari bangunan – bangunan tua yang ada di pedesaan yang identik dengan kesan jadul, vintage, dengan warna – warna yang sedikit memudar. Sumber lain mengatakan bahwa gaya ini juga desain lukisan seniman asal Swedia. Tak hanya itu, desain ini juga disebut memiliki kesamaan dengan desain American Shaker dan French chateau.

Desain Shabby Chic mengalami era kepopuleran di tahun 1990an. Meski kini desain ini tak sepopuler dulu, toh beberapa orang masih setia menerapkan desain ini sebagai bagian dari interior mereka. Tak hanya itu, kini desain Shabby Chic lebih berfokus pada ide green living, sesuai dengan isu yang banyak berkembang saat ini.

Gambaran umum desain Shabby Chic

Gaya desain Shabby Chic banyak mengelaborasi kombinasi furnitur, motif – motif pada kain, lukisan pada dinding, dan dekorasi serta aksesoris lain untuk menghasilkan tampilan ala Bohemian pada sebuah ruangan di suatu rumah atau area kerja. Hal yang menyenangkan dari dekorasi Shabby Chic ini adalah pemilik (atau desainer) mesti bereksplorasi dengan material dan furnitur yang tak biasa. Bahkan, mereka kadang mesti hunting ke beberapa garage sales, toko barang antik, hingga pasar murah untuk mendapatkan barang – barang vintage yang unik dan tidak mudah ditemui di pasaran.

interior-ruang-keluarga-ber

Interior Ruang Keluarga ala Shabby Chic, dengan Beberapa Furnitur Bekas

Fitur dan Elemen Dasar

Meski tak ada rambu – rambu yang jelas, ada beberapa elemen dasar untuk mengidentifikasi apakah sebuah ruangan mengadaptasi gaya Shabby Chic atau tidak. Ruangan dengan konsep Shabby Chic biasanya menggabungkan barang atau furnitur yang mewah, karangan bunga, barang – barang dan hiasan keramik China dengan warna putih, biru muda, atau krem, serta ornamen yang terbuat dari kaca atau kristal, hingga penggunaan bahan – bahan kain yang terkesan berwarna pudar.

Untuk memberi kesan sedikit tegas, biasanya dipilihlah material besi yang ditemui pada kandelar atau palang tirai jendela. Dan jika dilihat, maka nampak sekali adanya kombinasi antara material dan fitur vintage, modern, tradisional, mewah, yang disatukan dalam background dengan warna netral.

Pemilihan Warna

Seperti yang sudah disebutkan, konsep desain Shabby Chic lebih banyak mengekspos warna – warna pastel dan netral. Beberapa warna yang dominan dan menjadi karakter dari desain ini adalah abu – abu, antique rose, kuning gading, ungu dan beige. Pada dindingnya, biasanya dibuat pattern dengan motif bunga. Bagian pintu hingga perapian biasanya diamplas dan dibuat agar terlihat jadul dan sedikit old. Sebagai pelengkapnya, dipilihlah lantai kayu atau parket.

Furnitur

Furnitur Shabby Chic lebih mengarah pada furnitur vintage atau malah second-hand. Wardrobes, chests of drawers, hingga kursi dan meja biasanya dicat dalam berbagai lapisan secara berulang – ulang kemudian dibuat agar tampilannya terlihat kusam dan sedikit kuno. Untuk item yang terbuat dari kain, biasanya dipilihlah dari bahan linen dan katun dengan motif bunga. Tirainya pada jendela biasanya dibuat tipis dengan warna putih pucat atau justru menguning. Terakhir, Anda bisa menempatkan cermin dengan ukuran cukup besar dalam ruangan dengan desain Shabby Chic ini.

Shabby chic merupakan desain yang cukup kasual dan tidak terlalu rumit untik diaplikasikan. Karena tidak ada rambu – rambu yang jelas, maka desainer bebas menggabung – gabungkan unsur vintage yang ia sukai. Namun, justru di sinilah tantangannya, yakni ia mesti bisa mendapatkan kombinasi yang unik dan estetis meski banyak memadu madankan unsur desain yang berbeda. Yang pasti, boleh dibilang desain Shabby Chic ini adalah salah satu desain yang tidak merogoh kocek cukup dalam untuk dipraktekkan, namun tetap bisa memberikan hasil dan tampilan yang maksimal serta artistik.

Selamat mencoba 🙂

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

1 Comment

  1. Wow… Thanks infonya. Bisa dijadikan inspirasi nih.

Leave a Comment