Desain dan Dekorasi Kondominium untuk Memaksimalkan Pemanfaatan Interiornya

desain_interior_kondoinium_2

Cara memaksimalkan penggunaan ruangan dan tampilan interior kondominium dan bagaimana membuatnya nampak lebih luas dan lapang.

Kondominium merupakan salah satu townhouse di mana pemiliknya hanya berhak memiliki unit kondominium, tapi bukan tanah di mana kondominium itu berdiri. Biasanya dalam satu gedung, terdapat beberapa unit kondominium. Konsepnya hampir sama dengan apartemen, namun biasanya kondomonium jauh lebih luas. Karena lokasinya berada dalam gedung, hampir mustahil bagi kita untuk melakukan ekstensi pada kondominium.

Pada tampilan eksterior dan fasad pun, pemilik kondominium tak dapat berbuat banyak, karena fasad dan eksterior biasanya ditentukan oleh developer. Pemilik unit kondominium hanya diberi kebebasan dalam menata dan mendekorasi interior kondominium. Maka, berikut ini cara memaksimalkan penggunaan ruangan dan tampilan interior kondominium.

Gunakan setiap area sesuai dengan kebutuhan Anda, bukan seperti yang diiklankan

Kala memasarkan kondominium, biasanya developer sudah menentukan setiap area sesuai dengan peruntukkannya, misal area untuk ruang makan, area keluarga, kamar tamu, ruang baca, dll. Anda tak harus mengikuti pakem ini. Anda bisa saja menggunakan sebuah area yang didesain untuk kamar tamu sebagai ruang kerja Anda, atau ruang makan menjadi satu dengan ruang keluarga. Cara ini tentu lebih memaksimalkan potensi ruangan pada kondomonium sesuai kebutuhan Anda.

Pilih warna palet untuk memberi kesan visual lebih luas

Untuk ruang – ruang yang digunakan untuk kepentingan bersama, misal ruang makan dan ruang keluarga, gunakan warna – warna palet atau pastel untuk memberi kesan ruang yang nampak lebar, serta tambahkan kaca atau cermin di beberapa sudut ruangan. Jangan gunakan hanya satu macam warna untuk interior kondominium. Gunakan warna lain pada setiap ruangan yang berbeda dan memiliki fungsi spesifik, misal ruang tamu, kamar, ruang ganti, dll. Warna yang berbeda juga akan memberi kesan pemisahan fungsi yang nyata antar ruangan.

Atur pencahayaan kondominium dengan teliti

Agar nuansa dalam ruangan tidak terkesan monoton, aplikasikan lebih dari satu pencahayaan untuk kondominium, yakni dengan menggabungkan recessed lighting untuk menyinari setiap sudut ruangan, overhead lighting seperti kandelar untuk ditempatkan di masing – masing ruangan, serta lampu meja untuk penyinaran di area yang lebih spesifik. Tapi, kita jangan hanya berfokus pada pencahayaan artifisial saja.

Mengingat Indonesia berada di daerah tropis, tentu sinar matahari sangatlah melimpah. Kita bisa memanfaatkan potensi ini untuk menghadirkan pencahayaan natural ke dalam kondomominium, terutama jika kondomonium Anda menghadap ke utara atau selatan, di mana intensitas cahaya matahari akan cenderung konsisten.

Anda bisa menambahkan beberapa jenis layar pada jendela Anda, yakni layar tipis untuk bagian dalam, dan layar tebal di bagian luarnya jika Anda menginginkan privasi. Anda bisa memilih kaca film ketimbang tirai atau panel tradisional.

Gunakan karpet untuk meredam suara

Mengingat jarak antara satu unit kondominium dengan kondominium yang lain sangat berdekatan, ada yang di samping kiri, kanan, di belakang, depan, atas dan bahkan bawah kita, pastikan agar Anda menggunakan karpet yang tebal, mengurangi lubang – lubang, dan memasang wallpaper yang tebal guna mengurangi intensitas suara yang terdengar keluar. Selain itu, Anda bisa menggunakan alat peredam suara khusus. Anda juga bisa mengganti lantainya dengan lantai kayu yang terbukti lebih baik dalam meredam suara.

Dengan meredam dan mengurangi intensitas suara di kondomominium, Anda tak akan membuat tetangga kesal dengan suara dari kondominiu. Anda juga akan merasa lebih aman dan terjaga privasinya karena obrolan dan percakapan Anda tak akan terdengar hingga ke tetangga.

desain_interior_kondoinium_1

Desain Interior Kondominium

Furnitur untuk kondominium

Karena kebanyakan kondominium memiliki luas ruangan yang tak seberapa, ada baiknya Anda berfokus pada ukuran dan penataan furnitur. Hadirkan furnitur dengan ukuran yang kompak, tidak terlalu besar, dan multi fungsi. Misal, Anda bisa menghadirkan rak buku. Selain untuk menyimpan buku, majalah, dan alat tulis, di sini Anda bisa meletakkan aksesoris serta benda – benda kecil yang biasa dipakai, seperti kunci, pemotong kuku, gunting, dsb.

Ada juga otoman, furnitur ini bisa memiliki fungsi ganda, yakni untuk menyimpan selimit atau bantal, sekaligus bisa digunakan sebagai meja sisi. Selain itu pastikan lokasi dan penataan furnitur pada kondominium dilakukan dengan memperhatikan trafik dan mobilisasi orang yang tinggal di dalam kondomonium tersebut.

Sediakan area terbuka (Open Floor)

Banyaknya dinding – dinding di dalam kondominium kadang bisa membuat ruangan nampak sempit, sesak, dan menghambat mobilisasi. Maka, diskusikan dengan kontraktor apakah Anda bisa menghilangkan dinding pemisah tersebut untuk menggabungkan beberapa ruangan menjadi satu area yang luas (Open Floor). Area ini bisa Anda manfaatkan untuk berkumpul atau acara – acara besar yang mengundang banyak tamu.

Jika ingin membaginya ke dalam beberapa area, disarankan memilih partisi atau sekat non permanen. Jadi, kapanpun Anda membutuhkan area yang luas dan terbuka, Anda tinggal memindahkan dan menggeser saja partisi pada kondominium tersebut.

Selamat mencoba 🙂

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

1 Comment

  1. terima kasih informasinya,,,mohon referensinya

Leave a Comment