Berbagai Permasalahan pada Fondasi Batu Bata dan Cara Menagnggulanginya

pondasi-batu-bata-1

Beragam masalah yang biasa terjadi pada fondasi batu bata serta cara mengatasi fondasi batu bata yang retak atau patah.

Banyak rumah, terutama rumah tua yang dibangun dengan fondasi batu bata. Hal ini sengaja diperuntukkan agar rumah terebut dapat bertahan hingga beberapa tahun lamanya, atau bahkan hingga mencapai belasan atau puluhan tahun. Meski begitu, fondasi batu bata ini bukan tanpa masalah. Beragam masalah sering muncul pada fondasi batu bata. Misalnya batu yang menyembul ke atas akibat adanya tekanan atau dorongan dalam tanah, air yang merembes, keretakan, dll yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada fondasi  bata.

Beberapa dari masalah tersebut dapat diatasi, namun jika tingkat kerusakan cukup parah, mungkin Anda diharuskan untuk mengganti seluruh bagian. Dengan mengetahui tanda – tanda awal kerusakan pada fondasi batu bata, hal ini dapat membantu Anda mencegah kerusakan yang serius, sehingga biaya perbaikan tak akan terlalu besar.

Batu bata yang menyembul keluar permukaan tanah/lantai

Batu bata yang menyembul atau terangkat keluar hingga menembus lantai atau permukaan tanah biasanya merupakan akibat dari batu bata yang tidak melekat dengan baik antara satu dengan yang lain. Masalah ini dapat menyebabkan kerusakan fondasi yang lebih parah dalam waktu singkat. Tonjolan batu bata ini akan diperparah seiring dengan adanya air, embun, atau lumut yang tumbuh dan terjebak di antara batu bata.

Di samping itu, atap dan konstruksi bangunan juga berpengaruh pada masalah ini, di mana atap yang miring atau tidak seimbang di satu sisi, akan menyebabkan fondasi batu bata di sisi yang lain menjadi sedikit terangkat dan menyembul keluar. Solusi untuk masalah ini adalah dengan melakukan tuck-pointing, menambahkan semen, di antara batu bata, atau membangun kembali fondasi yang lebih utuh.

Susunan batu bata yang longgar

Ketika ada air hujan yang jatuh dari atap dan menimpa fondasi atau area di sekitar fondasi, air hujan ini secara bertahap dapat mengikis lapisan semen antara batu bata, sehingga membuat jarak antar batu bata semakin longgar dan kurang rekat. Susunan batu bata yang longgar dapat juga terjadi ketika balok kayu dan balok silang menjadi lapuk karena terkena air hujan atau dimakan rayap.

Untuk memperbaiki fondasi batu bata yang longgar, sebaiknya kikis semua lapisan mortir atau semen, lalu lakukan tuck-point pada batu bata tersebut dengan menambahkan mortir yang baru. Jika ada batu bata yang lepas, hilang, atau sudah tidak utuh, segera ganti batu bata tersebut dengan yang baru.

Fondasi batu bata retak

Retakan diagonal atau stair-stepped pada fondasi batu bata mungkin menunjukkan adanya penurunan atau pergeseran permukaan tanah. Selain itu, penyebab lainnya antara lain suhu udara dingin atau pemuaian akibat panas sinar matahari, namun tidak ada ruang untuk mengakomodasi pemuaian tersebut. Problem fondasi yang retak secara diagonal ini lebih kerap terjadi di dekat sudut bangunan, di mana cucuran air hujan atau reruntuhan dari atap kerap mengenai fondasi ini. Keretakan fondasi  juga dapat memicu permasalahan lain, misalnya menyebabkan kerusakan jendela dan dinding di atas fondasi ini.

Retakan dengan lebar sekitar 2 – 3 cm harus segera diidentifikasi agar retakan ini tidak menjalar hingga lebih besar. Jika lebar retakan sudah mencapai 5 – 10 cm, atau bahkan di atas 10 cm, hal ini menandakan keretakan yang cukup parah pada fondasi batu bata. Guna memperbaiki dan menstabilkan fondasi batu bata, diperlukan penggantian batu bata yang retak dan semen yang baru.

pondasi-batu-bata-2

Gambar Struktur Pondasi dari Batu Bata yang Rusak

Permukaan fondasi batu bata rusak

Sandblasting dan pembersihan dengan air bertekanan tinggi (high-pressure water cleaning) dapat merusak permukaan batu bata yang rapuh bahkan juga dapat mempengaruhi stabilitas fondasi batu bata ini. Beberapa batu bata berkualitas baik mempunyai permukaan eksterior yang cukup keras  yang dihasilkan selama proses pembakaran awal batu bata ini. Permukaan yang keras dimaksudkan untuk melindungi material yang lembut di dalamnya.

Namun apabila permukaan batu bata yang keras ini terkikis oleh metode pembersihan yang abrasif dengan menggunakan air bertekanan tinggi, bukan tak mungkin perlahan fondasi batu bata akan semakin rusak. Batu bata yang rusak menyerap air dan air tersebut akan terperangkap di dalam, hingga menyebabkan keretakan cukup parah. Untuk itu, usahakan untuk menghindari sandblasting atau metode pembersihan lainnya yang sangat kasar. Disarankan untuk membersihkan fondasi dengan air bertekanan sedang atau lemah. Kemudian, cek fondasi secara berkala untuk melihat jika ada indikasi permukaan fondasi yang terkikis.

Perbaikan yang belum sempurna

Beberapa fondasi batu bata pada rumah tua mungkin telah mengalami beberapa kali perbaikan dan ditambal oleh pemilik sebelumnya. Namun, perbaikan dan penambalan ini tidak selalu dilakukan dengan benar. Salah satunya adalah penambahan mortir yang terlalu keras, yang sering mengakibatkan batu bata justru mudah retak. Kerusakan bisa juga dikarenakan perbedaan tingkat kekerasan dan tingkat penyerapan air antara satu permukaan dan permukaan lain, yang akhirnya dapat merusak dinding fondasi.

Selamat mencoba 🙂

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-83836281, atau 0251-9195383 (Bogor).

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment