Bagaimana Mengalirkan Air Hujan Keluar Dari Rumah Anda

rumah_kebanjiran_1

Cara mengalirkan air hujan yang turun dari atap rumah agar  air hujan tidak menggenang di sekitar bangunan rumah.

Air hujan yang menggenang di sekitar rumah akan menimbulkan berbagai masalah baik untuk lingkungan maupun untuk struktur bangunan pada rumah. Air hujan dapat merusak struktur bangunan rumah Anda karena itulah harus ada cara mengalirkannya. Hujan turun dan jatuh di atap rumah dan jatuh melalui bidang miring atap rumah.

Jika aliran air hujan jatuh dan tergenang di sekitar pondasi bangunan rumah, hal ini akan menjadi masalah yang serius karena tanah yang akan menyerap air hujan telah jenuh dan tidak dapat menyerap air dengan baik. Genangan air yang ada di sekitar bangunan akan menimbulkan masalah mulai dari tumbuhnya lumut hingga munculnya korosif dan erosi pada pondasi rumah Anda.

Untuk mengatasi hal tersebut berikut beberapa cara agar air hujan yang turun dari atap rumah tidak mengenang di sekitar bangunan rumah Anda.

Pemasangan Talang di Atap

Pemasangan sistem talang air berguna untuk mengumpulkan air hujan yang mengalir dari atap rumah. Biasanya talang air ini mempunyai bentuk cekung dan telah disesuaikan untuk dapat menampung air hujan. Selanjutnya pasang Downspout (pipa talang) untuksaluran air yang terkumpul dari talang menujuke tanah. Pipa ini dapat dipasang di sudut-sudut rumah atau lokasi lain agar kerapian rumah tetap terjaga.

Sistem talang air dapat bekerja efektif jika dapat mengalirkan air hujan jauh dari rumah Anda, tentunya dengan memperhatikan pemasangan talang serta pipa talang agar air dapat keluar mengalir. Perhatikan juga pipa talang yang bertugas mengalirkan air keluar, Anda dapat menambah ujung pipa buangnya setidaknya 5 meter atau gunakan downspout extender untuk mengalirkan air keluar menjauhi bangunan rumah Anda.

Pondasi Bertingkat

Tingkatan pondasi akan menjauhkan bangunan rumah dengan tanah jauh dan membantu mengalirkan air hujan. Efektivitas kemiringan lereng pondasi tergantung pada intensitas air hujan yang turun di daerah Anda dan daya serap tanah (permeabilitas) terhadap air. Minimal, lereng lereng pondasi harus 10 meter dari pondasi dan dengan ketebalan 6 inci atau 15 cmyang menghasilkan 5 persen kemiringan efektif.

Tanah dengan penyerapan air (permeabilitas) yang rendah, seperti tanah liat, biasanya tidak menyerap air dengan cepat dan lebih cenderung untuk mengalirkan air. Tanah berpasir yang memiliki permeabilitas (penyerapan) tinggi untuk menyerap air hujan dirokemendasikan 10 persen kemiringan tingkat pondasinya.

Pencegahan ekstra

selain pemasangan instalasi talang dan pipa talang serta memodifikasi bagian fondasi rumah Anda. Anda juga memperhatikan hal lain untuk mengalihkan air hujan jauh dari rumah Anda, masalah tingkat kelembaban mungkin memerlukan langkah-langkah tambahan untuk melindungi fondasi rumah. Cara yang dapat ditempuh adalah air yang mengalir dari genteng dapat dikumpulkan dalam bak penampungan air. Penampungan air biasanya dapat menampung air sampai 25 galon air.

Di dalam bak penampungan tersebut Anda juga dapat meletakkan  pompa air jika sewaktu-waktu bak penampungan sudah tidak mencukupi Anda dapat mengalirkan air keluar atau menampungnya di penampungan cadangan. Selain dapat mengatasi kelembapan dan genangan air, Anda dapat mengurangi pemakaian air tanah. Dengan perwatan dan penecekan yang rutin, bak penampungan air hujan tidak akan menjadi masalah.

rumah_kebanjiran_2

Kawasan Perumahan Dengan Sistem Drainase yang Baik

Selain itu perhatikan juga beberapa petunjuk berikut ini untuk menyelamatkan bangunan rumah dari masalah yang dapat timbul akibat air hujan:

  1. Periksa bagian tembok yang retakyang sering muncul di sekitarjendela dan pintuuntuk mencegah airmerembeske dalam dinding. Anda dapat melapisinya dengan mendempulnya menggunakan semen, jika terlihat parah, renovasilah segera karena hal tersebut dapat menjalar ke bagian dinding yang lain.
  2. Periksapohondi halaman Andadanpotonglah cabang mati, atau yangbisa jatuhsaat hujan lebatdanmenyebabkan kerusakan pada genting atau bangunan rumah Anda.
  3. Bersihkan daun, cabang danpuing-puingdariselokan atau saluran air (talang). Jika tidak, airbisameluapdanmembusuk di sekitar selokan ataupun talang yang dapat menyumbat aliran air.
  4. Pasang sumbat pada saluran pembuangan cadangan dengankatupkhusus yang dapat mengarahkanair satu arah saja, sehingga mencegahair kembalike rumah Anda. Anda dapatmembeli perangkat ini di toko bangunanataudengan menggunakangabusbesar atau sumbat yang terbuat dari bahan kedap air.
  5. Menurunkan ketingian muka airdikolam renangAnda, sehinggalebih kecil kemungkinannya untukmeluapsaat hujan deras. Diklorinasi (klorin yang ada di kolam renang untuk penjernih) airkolambisa berbahaya bagirumput dan tumbuhan di sekitar rumah Anda.
  6. Matikan alat penyiram otomatis ketika hujan datang, karena akan menyebabkan genangan karena kejenuhan tanah.
  7. Sedikan karung berisi pasir, hal ini berguna untuk menutupi daerah yang rendah agar tidak terjadi genangan saat hujan turun.
  8. Sedia peralatan emergency seperti lampu senter, lampu emergency dan obat-obatan untuk menghadapai jika sewaktu-waktu terjadi hujan lebat diiringi badai.
  9. Mencari informasi mengenai daerah tempat Anda tinggal kepada instansi terkait apakah mempunyai sejarah banjir atau hal yang dapat menimbulkan bencana seperti tanah bergerak atau tanah longsor.
  10. Melapisi basemen atau lantai tingkat atas dengan semen anti air atau zat pelapis seperti Tar.
  11. Periksa kembali kelistrikan rumah jika sewaktu-waktu banjir dating karena sangat berbahaya jika terendam.

Selamat mencoba 🙂

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-83836281, atau 0251-9195383 (Bogor).

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment