Tips Agar Rumah Tidak Terlalu Lembab
Cara serta langkah yang bisa kita tempuh untuk mengurangi kelembaban di dalam maupun di luar rumah.
Agar dapat menciptakan suasana rumah yang sejuk dan menyenangkan, kita membutuhkan sirkulasi udara yang baik di dalam rumah. Selain sirkulasi udara yang baik, faktor kelembaban udara juga mempengaruhi kesejukan rumah itu sendiri. Rumah dengan sirkulasi udara yang baik akan membuat suasana di dalam rumah menjadi nyaman ditinggali. Tetapi, sirkulasi udara yang lancar pun tak selalu menjamin suasana sejuk di dalam rumah. Ada faktor – faktor lain yang turut berpengaruh, misal tingkat kelembaban udara. Kelembaban udara yang pas akan menghantarkan kita dalam menikmati suasana rumah yang nyaman.
Sebaliknya, rumah dengan tingkat kelembaban yang terlalu rendah atau justru terlalu tinggi bisa menyebabkan masalah baru pada rumah. Rumah dengan tingkat kelembaban tinggi misalnya, kelembaban yang tinggi ini dapat memicu tumbuhnya lumut dan jamur yang akan membuat rumah menjadi licin. Selain itu, lumut dan jamur ini dapat menyebarkan spora ke udara yang bisa saja berbahaya bagi kesehatan.
Kelembaban udara yang tinggi pada rumah bisa terjadi paska rumah mengalami kebanjiran. Biasanya, banjir ini akan mengakibatkan munculnya genangan air di mana – mana, sehingga menyebabkan suasana dalam rumah menjadi lembab. Meskipun terlihat sepele, udara yang lembab paska banjir ini tak boleh dibiarkan berlarut – larut. Udara yang lembab ini dapat membuat lantai serta mebel dari kayu menjadi lapuk dan rusak karena terkontaminasi dengan tingginya kandungan air di udara. Keadaan seperti ini tentu perlu dicegah agar tak terulang di masa mendatang.
Untuk itu sebagai langkah prefentif, dianjurkan bagi Anda untuk memiliki alat – alat serta menerapkan metode di bawah ini. Cara – cara ini akan mengurangi serta mencegah kelembaban udara yang tinggi pada rumah Anda.
1. Melakukan insulation / isolasi pada rumah
Insulation atau penutupan sekat – sekat yang menjadi batas antara dalam dan luar rumah penting dilakukan untuk mengurangi tingkat kelembaban di dalam rumah. Sebab, terkadang kelembaban udara yang tinggi di dalam rumah bisa juga dikarenakan dinginnya udara luar yang masuk melalui celah atau sekat – sekat tersebut. Udara yang dingin dapat memicu akumulasi kelembaban udara yang berakibat pada kondisi lembab di dalam rumah.
Insulasi Pada Bagian Langit-langit Rumah
Menutup celah – celah yang menghubungkan udara dalam dengan luar rumah adalah cara yang ampuh untuk mengurangi udara dingin yang masuk ke dalam rumah. Selain itu, isolasi pada dinding dan langit – langit rumah akan membuat rumah menjadi hangat, sehingga tidak akan tercipta udara yang lembab di ruangan tersebut.
2. Kurangi aktifitas yang memicu tingginya kelembaban udara
Mungkin banyak yang tak menyangka bila kegiatan sehari – hari yang biasa kita lakukan di dalam rumah dapat memicu tingkat kelembaban udara yang tinggi. Berdasakan penelitian yang dilakukan tim riset dari the University of Georgia, aktifitas – aktifitas seperti mandi, mencuci, serta memasak melepaskan setidaknya 3 galon air ke udara tiap harinya. Semakin banyak kandungan air di dalam udara, tentu semakin tinggi pula kelembaban di ruangan tersebut.
Maka, perlu dilakukan penghematan serta pengurangan konsumsi air pada aktifitas – aktifitas tersebut untuk menjaga agar kelembaban udara di dalam rumah tetap stabil. Menjemur baju atau kain yang basah misalnya, lakukan aktifitas ini di luar rumah dan di bawah sinar matahari langsung, supaya kandungan airnya tidak terperangkap dalam udara dan meningkatkan kelembaban. Terakhir, Anda bisa melakukan penghematan konsumsi air dengan mengurangi instensitas serta temperatur shower yang digunakan saat mandi.
3. Ventilasi udara
Beberapa ruangan memerlukan isolasi, namun beberapa ruangan yang lain justru memerlukan ventilasi untuk menjaga kelembababan udaranya agar tetap stabil. Kedengarannya seperti bertentangan, namun sebenarnya tidak. Untuk ruangan yang banyak digunakan untuk aktifitas yang berhubungan dengan air, misal untuk mandi, mencuci, dan memasak, pasang ventilasi udara yang baik untuk melepas kelembaban udara ke luar rumah.
Sistem Ventilasi Silang (Cross Ventilation System)
Ada baiknya Anda memasang kipas pada ruangan – ruangan yang sering terbentuk uap air, misalnya pada kamar mandi dimana uap sering tercipta dari air hangat. Bahkan, aktifitas seperti memasak air serta menghidupkan mesin cuci pun bisa menghasilkan uap air yang memicu tingginya kelembaban udara di dalam rumah. Namun dengan adanya kipas pada area – area tersebut, maka dapat menjaga ruangan agar tetap kering.
4. Dehumidifier
Bila cara serta metode di atas gagal dalam mengurangi tingginya kelembaban udara dalam rumah, mungkin Anda perlu beralih pada alat dehumidifier elektrik yang seketika langsung dapat mengurangi kelembaban udara di suatu ruangan. Pada sebuah dehumidifier biasanya terdapat kipas untuk mendinginkan kondensor jika kelembaban udara di dalam ruangan cukup tinggi, sehingga terjadilah proses kondensasi. Air yang berhasil dikondensasi dari udara akan ditampung di reservoir dan disalurkan ke sistem drainase atau pembuangan air.
Home Dehumidifier
Jangan kaget bila nantinya dehumidifier elektrik ini mampu menyerap beberapa galon air dari udara setiap harinya, khususnya dari ruangan dengan tingkat kelembaban tinggi seperti pada basement / ruang bawah tanah.
Selamat mencoba 🙂
..
Architectaria – Arsitek dan Perencana
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).
nice tipsnya ,, makasih
PILIHAN RUMAH KONTAINER MURAH
https://www.yumindo.net/d/740/pilihan-rumah-kontainer-murah.html
GORDEN MINIMALIS SURABAYA UNTUK KAMAR ANAK ANAK
https://www.yumindo.net/d/735/gorden-minimalis-surabaya-untuk-kamar-anak-anak.html