Serba-Serbi Kayu Jati
Sekilas tentang kayu jati, karakter, manfaat, perawatan, serta tips dalam menempatkan furnitur kayu jati didalam dan diluar rumah.
Di kalangan pecinta furnitur, bahan kayu jati dikenal sebagai primadona sebagai bahan utama pembuat furnitur, karena kayu jati terkenal awet, kuat, dan relatif lebih tahan terhadap serangan rayap. Bahkan, ada yang bilang bahwa semakin tua usia kayu jati, maka akan semakin baik kualitasnya. Tak heran, furnitur berbahan kayu jati ini pun dibanderol dengan harga selangit di pasaran. Mengapa bisa demikian? Apa yang membuat kayu jati begitu diincar dan menjadikannya komoditas bernilai tinggi? Untuk menjawab hal tersebut, kenali dulu serba – serbi kayu jati seperti yang akan dipaparkan berikut ini.
Sekilas tentang kayu jati
Kayu jati berasal dari pohon jati, yakni sejenis pohon bertekstur keras. Pohon jati ini tergolong dalam famili Verbenaceae. Pohon jati biasa hidup di area tropis, tak heran, pohon jati ini lebih sering ditemui di kawasan Asia Tenggara yang merupakan daerah asal pohon jati ini, terutama Indonesia, India, Myanmar, Filipina, dan Malaysia. Pohon jati bisa tumbuh menjulang tinggi hingga mencapai 30 – 40 m. Selain itu, diameternya pun bisa membesar mencapai 1 hingga 1,5 meter seiring bertambahnya usia pohon jati. Rentang usia pohon jati cukup panjang, bisa mencapai ratusan tahun. Tak heran, agar kayu dari pohon jati ini bisa dimanfaatkan, setidaknya kita mesti menunggu selama puluhan tahun.
Di musim kemarau, pohon Jati akan menggugurkan daunya sebagai mekanisme untuk mengurangi penguapan pada daun dan menjaga kadar air dalam pohon karena di musim kemarau, tanah biasanya akan mengering dan pohon kesulitan menyerap air. Proses ini dinamakan meranggas. Untuk itu, di musim kemarau pohon jati biasanya terlihat mengering dan seperti mati. Namun setelah memasuki musim hujan, barulah daun – daunnya akan tumbuh kembali.
Kayu jati sebagai komoditi utama di Indonesia
Indonesia merupakan negara tropis yang menjadi salah stau tempat berkembangnya pohon jati. Tak heran, kayu jati ini menjadi komoditas utama Indonesia yang sangat penting dan dikelola Perum Perhutani. Biasanya, pohon jati ini banyak ditanam di daerah – daerah di Pulau Jawa karena kualitas jati yang ditanam di pulau ini sangat baik, terutama karena kondisi iklim, cuaca, dan kondisi tanah yang cocok untuk tumbuhnya pohon Jati.
Mengapa kayu jati menjadi begitu populer?
Kayu jati sangat terkenal dan diminati di kalangan pebisnis furnitur karena kayu ini fleksibel, memiliki tekstur kayu yang keras dan kuat, serta tahan terhadap segala kondisi cuaca. Selain itu, kayu ini juga cukup tahan berada di lingkungan dengan kondisi kelembaban yang tinggi dan tidak mudah lapuk diserang rayap. Tak heran, kayu jati ini cocok digunakan sebagai bahan dasar furnitur, baik furnitur indoor maupun furnitur outdoor.
Dikarenakan jangka waktu tumbuhnya yang relatif lama, tak ayal kayu jati ini dibanderol dengan harga cukup mahal. Maka, harga furnitur berbahan kayu jati pun selangit. Meski demikian, beberapa orang tetap membelinya karena furnitur kayu ini tak hanya kuat dan awet, tapi juga memberikan gengsi dan kepuasan tersendiri bagi pemiliknya.
Kayu jati ini bisa menjadi investasi yang baik di masa mendatang karena harganya yang terus naik. Banyak orang menggunakan kayu jati ini tak hanya sebagai furnitur, tetapi juga sebagai salah satu struktur penopang bangunan. Dengan warna cokelat keemasan yang dimiliki kayu jati ini, dapat tercipta kesan ekslusif yang tidak dimiliki jenis kayu lain.
Tips dalam menempatkan furnitur kayu jati di dalam rumah
Jenis furnitur yang biasa dibuat dari kayu jati adalah meja kopi, lemari, sofa, meja rias, dan masih banyak lagi. Biasanya, furnitur – furnitur berbahan kayu jati ini diberi ukiran pada pinggirannya untuk lebih menekankan kesan mewah dan eksklusif. Meski furnitur kayu jati ini cukup mahal dan berkelas, namun bila kita tidak menempatkannya di area yang tepat, walhasil furnitur ini hanya akan terlihat aneh dan mencolok dan tidak harmonis dengan elemen lain pada ruangan.
Gambar Furniture Ruang Keluarga yang Berbahan Kayu Jati
Maka, sebelum memutuskan membeli furnitur berbahan kayu jati, sebaiknya pertimbangkan desain interior di ruangan yang akan diisi dengan furnitur ini, apakah sesuai atau tidak. Untuk konsep ruangan yang modern dan minimalis, tentunya furnitur kayu jati ini kurang sesuai karena furnitur kayu jati biasanya berukuran cukup besar dan dengan ukiran – ukiran pada pinggirannya. Biasanya, furnitur kayu jati yang demikian akan lebih pas untuk ditempatkan pada ruangan bernuansa jawa klasik / tradisional.
Untuk penggunaan di area outdoor, biasanya kayu jati ini sering digunakan pada patio, kursi, dan meja taman. Kayu jati memang cukup tahan terhadap perubahan cuaca, sehingga bisa ditempatkan di luar ruangan selama bertahun – tahun. Untuk mempertahankan kilapnya serta menambah ketahanan dan keawetan kayu jati, kita bisa menggunakan teak oil, yakni semacam minyak khusus yang dioleskan pada permukaan kayu jati. Minyak ini sebenarnya merupakan campuran dari bahan alami, seperti ekstrak biji rami dan rosewood serta beberapa bahan lain. Agar bisa optimal, terapkan teak oil ini pada permukaan kayu setidaknya dua kali dalam setahun.
Selamat mencoba 🙂
..
Architectaria – Arsitek dan Perencana
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).