Pencahayaan Cadangan Saat Listrik Mati
Jenis pencahayaan atau lampu cadangan yang bisa digunakan ketika terjadi pemadaman listrik dirumah.
Apa yang biasa Anda lakukan ketika terjadi pemadaman bergilir yang menyebabkan matinya aliran listrik di rumah Anda? Tentu menyebalkan bukan? Akan lebih menyebalkan lagi bila pemadaman listrik ini terjadi di malam hari. Sehingga, lampu yang menjadi satu – satunya sumber pencahayaan dalam ruangan pun ikut mati pula. Di saat – saat seperti ini, tentu yang terlintas dalam benak Anda adalah sesegera mungkin mencari sumber pencahayaan pengganti agar kita bisa segera melihat keadaan sekitar.
Mati listrik atau mati lampu dikarenakan pemadaman bergilir biasanya sudah diinfokan oleh petugas setempat setidaknya satu jam sebelumnya. Namun, terkadang mati listrik ini terjadi secara tiba – tiba, terutama dalam kondisi bahaya seperti saat terjadi hujan deras, angin kencang, atau bencana alam. Di saat – saat seperti ini, Anda perlu menyiapkan pencahayaan cadangan yang dapat digunakan sebagai sumber cahaya sementara sambil menunggu listik kembali menyala.
Mengingat mati listrik ini bisa terjadi sewaktu – waktu, ada baiknya Anda mempersiapkan peralatan untuk berjaga – jaga mengantisipasi kejadian ini. Salah satu alat yang mesti Anda siapkan adalah pencahayaan cadangan yang tidak menggunakan listrik untuk menyala. Setidaknya, ada 3 jenis pencahayaan cadangan yang bisa digunakan ketika listrik mati, yakni Emergency Track Lighting / lampu emergency, lampu yang dioperasikan dengan baterai, dan lilin atau lampu petromaks.
A. Emergency Track Lighting / Lampu emergency
Emergency track lighting merupakan sistem pencahayaan cadangan built-in yang akan menyala secara otomatis ketika aliran listrik mati. Sistem pencahayaan ini dioperasikan dengan tenaga baterai atau generator. Lampu emergency ini sangat cocok digunakan di area yang sering mengalami pemadaman listrik bergilir. Selain itu, pencahaayan ini juga cocok diinstal pada rumah di kawasan yang rawan bencana alam yang berakibat pada pemadaman listrik, misalnya area yang rawan terkena banjir, angin kencang, dan bencana alam lain.
Bahkan, terkadang aliran listrik bisa tiba – tiba mati akibat penggunaan daya yang terlalu berlebihan dan melebihi batas kemampuan daya listrik. Di saat seperti itu, lampu ini juga akan menyala secara otomatis. Maka, ada baiknya lampu ini ditempatkan di area – area strategis, misalnya di sepanjang koridor, hallways hingga doorways, sehingga membantu Anda untuk pergi keluar dan menuju sekring.
Lampu Senter (Flashlight) dengan Tenaga Baterai
B. Lampu dengan tenaga baterai
Lampu dengan tenaga baterai ini juga merupakan salah satu opsi pencahayaan cadangan ketika terjadi pemadaman listrik. Pencahayaan satu ini cukup mudah dan nyaman digunakan, serta lebih aman dan dapat dibawa kemana – mana. Beberapa jenis lampu dengan tenaga baterai ini misalnya flashlights lentera, string lights, mountable light boxes, light-emitting diode, atau LED. Flashlights dan LED yang berbentuk menyerupai lilin / tongkat merupakan jenis lampu cadangan yang paling mudah dibawa kemana saja. Namun, dua jenis pencahayaan ini kurang bisa bertahan lama. Sedangkan untuk mounted lights dan string lights, dua jenis lampu ini tidak begitu mudah ketika dibawa kemana – mana, namun daya baterainya cukup besar sehingga lampu mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Lentera merupakan jenis pencahayaan cadangan yang juga punya kelebihan dan kekurangan. Meski tak begitu mudah dibawa kemana saja, pencahayaan ini memiliki keunggulan, yakni intensitas terangnya (brightness) bisa diatur sesuka hati kita. Jadi, saat kita ingin menggunakan lentera ini ketika kita akan melakukan aktifitas misalnya membaca atau menulis, kita bisa mengatur intensitas terangnya secara maksimal. Tetapi jika Anda ingin menggunakan lentera ini ketika Anda tidur, Anda bisa mengatur tingkat terangnya di level yang rendah. Semakin rendah level terangnya (brightness), maka semakin sedikit daya yang digunakan dan baterai akan semakin awet hingga lentera bisa menyala dalam periode yang lebih lama.
Lampu Petromaks
C. Lilin, lampu minyak / lampu petromak
Jika Anda tak memiliki pencahayaan cadangan seperti di atas, maka Anda bisa beralih ke cara yang lebih tradisional, yakni dengan menggunakan lilin atau lampu minyak / lampu petromak. Kedua jenis pencahayaan ini memang cukup mudah ditemui dan cukup populer digunakan. Selain itu, dua jenis pencahayaan ini juga tidak butuh baterai. Hanya saja, kedua jenis pencahayaan ini kurang disarankan mengingat lilin atau lampu petromak sangat berbahaya bila jatuh tersenggol dan apinya menyebar.
Tips:
- Sebaiknya sediakan pencahayaan cadangan tersebut jauh – jauh hari sebelum datangnya masa di mana banyak dilakukan pemadaman bergilir. Setelah itu, simpan pencahayaan tersebut di tempat yang aman dan mudah dijangkau, misalnya di dapur atau di laci pada ruang keluarga / ruang yang paling banyak diakses seluruh anggota keluarga.
- Pastikan bahwa baterai pada lentera atau lampu cadangan masih bisa berfungsi. Untuk menghemat daya dan membuat baterai bekerja dengan baik, tidak kering atau korosi, sebaiknya lepaskan bateria dari lampu ketika lampu tidak sedang digunakan.
- Jangan lupa, sediakan korek api atau pemantik api di dekat lilin atau lampu minyak sehingga Anda akan lebih mudah meraihnya dan menyalakannya seketika.
Selamat mencoba 🙂
..
Architectaria – Arsitek dan Perencana
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).