Merencanakan Rumah Tumbuh Untuk Keluarga Anda
Bagi kebanyakan orang terutama keluarga muda, memiliki rumah idaman milik mereka sendiri biasanya hanya sebatas cita-cita yang membutuhkan waktu lama untuk bisa diwujudkan. Maklum saja, tidak sedikit dana yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan rumah impian tersebut. Padahal dalam mewujudkan rumah impian tersebut tidak sedemikian rumitnya jika Anda tahu solusi untuk mengatasinya. Dengan mengetahui solusi untuk membangun rumah tumbuh tersebut, Anda tidak perlu mengorbankan kualitas bahan-bahan yang digunakan untuk rumah Anda.
Sesuai dengan nama atau istilah yang digunakan, rumah tumbuh adalah rumah yang dibangun secara bertahap. Jika Anda merencanakan untuk memiliki rumah 2 lantai dimasa depan, maka proses pembangunan rumah bisa dimulai dengan rumah 1 lantai terlebih dahulu. Jika dikemudian hari dana Anda sudah mencukupi, baru dilanjutkan untuk membangun lantai berikutnya.
Konsep Membangun Rumah Tumbuh
Secara umum ada dua hal yang menjadi bahan pertimbangan mengapa Anda perlu membangun rumah secara bertahap. Yang pertama adalah pertimbangan biaya, berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan rumah impian Anda? Bagi kebanyakan dari Anda yang dananya masih belum mencukupi, membangun rumah secara bertahap adalah pilihan bijak yang harus dilakukan. Yang kedua adalah bertambahnya kebutuhan akan ruangan dirumah, biasanya karena bertambahnya anggota keluarga atau penghuni rumah maka rumah harus dikembangkan.
Gambar Denah/Layout Rumah
Pembangunan rumah yang dilakukan secara bertahap memungkinkan Anda untuk membangun rumah sesuai skala prioritas, karena faktor dana yang terbatas sehingga anggaran pembangunan rumah bisa disesuaikan dengan kemampuan keuangan Anda dan keluarga. Anda bisa mengeluarkan biaya secukupnya untuk menggunakan jasa arsitek yang akan merencanakan rumah secara keseluruhan, menganggarkan biaya pembangunan tahap pertama dan membeli kebutuhan rumah lainnya. Ketika dana Anda sudah cukup untuk pembangunan berikutnya, Anda bisa melanjutkan untuk membangun tahap berikutnya misalnya: kamar tidur utama+kamar mandi, kamar tidur anak, ruang khusus untuk memasak, dan kamar tidur pembantu.
Gambar Tampak Depan dan Samping Rumah
Pembangunan rumah secara bertahap juga memungkinkan Anda untuk mengontrol pemakaian material, dengan budget yang terbatas akan βmemaksaβ Anda untuk menggunakan material secara efisien. Untuk mengendalikan budget pembagunan rumah idaman Anda, pembelian material harus secukupnya disesuaikan dengan kebutuhan sehingga kecil kemungkinan ada material yang terbuang percuma. Demikian konsep pembangunan rumah tumbuh yang sesungguhnya
Tahapan Dalam Membangun Rumah Tumbuh
Pertama, yang paling penting tentu saja adalah membuat blue print rumah tumbuh. Meski terdengar sederhana membangun rumah tumbuh membutuhkan perencanaan yang matang. Mulai dari menentukan tujuan pembangunan, mengalokasikan dana, mendata prioritas kebutuhan ruang, hingga memilih gaya desain yang tak lekang oleh zaman. Bersama arsitek, Anda juga bisa berdiskusi mengenai orientasi bangunan, apakah Anda akan membangun dan mengembangkannya secara vertikal atau horizontal. Dengan berkonsultasi dengan arsitek, Anda akan dibantu untuk menyesuaikan jenis pembangunan ini. Tidak hanya atas pertimbangan lahan, tetapi juga pertimbangan atas dasar kebutuhan dan kebiasaan Anda.
Gambar Denah Awal Rumah Type 36 Yang Belum Dikembangkan
Gambar Denah/Layout Pengembangan Rumah Type 36
Dengan didampingi arsitek yang berpengalaman, Anda akan lebih mudah dalam melakukan setiap tahap merancang dan membangun rumah tumbuh tersebut. Sebab, salah satu tahap saja saat membangun, efeknya bisa merugikan. Bisa jadi Anda harus mengeluarkan dana lebih banyak untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi.
Gambar-gambar hasil perencanaan yang diberikan oleh arsitek akan menjadi pedoman Anda untuk mengurus izin mendirikan bangunan alias IMB. Ingat jangan membangun rumah tanpa dilengkapi IMB. Alih-alih ingin menghemat dana, yang terjadi malah overbudget jika Anda terlanjur membangun tanpa dilengkapi dengan IMB.
Kedua, Jika IMB sudah ditangan, Anda tinggal membuat skala prioritas ruang atau bagian rumah mana yang akan dibangun lebih dulu. Karena Anda harus berhemat, maka membangun rumah harus dengan skala prioritas, utamakan ruangan yang penting-penting dulu, misalnya tidur, kamar mandi dan ruang keluarga. Ruang keluarga untuk sementara bisa multifungsi sebagai ruang makan, dan dapur. Khusus untuk kamar mandi, keberadaannya sangat diperlukan.
Ketiga, pekerjaan finishing dimana persentasenya mencapai 30% dari harga total bangunan merupakan komponen yang cukup besar komposisinya dalam membangun rumah sebaiknya dilakukan bertahap. Dinding luar boleh saja tidak diplester dan dicat, sementara dinding dalam kalau bisa di kapur atau di plamer dahulu. Dinding bagian dalam rumah juga bisa dibiarkan terekspose tanpa cat , tetapi Anda harus memastikan pekerjaan plesteran dan acian dindingnya halus dan rapih.
Keempat, pemilihan cat dinding pun dianjurkan untuk menggunakan skema warna yang terang (warna terang). Penggunaan warna terang pada dinding ruangan dimaksudkan untuk menghemat penggunaan lampu didalam ruangan. Untuk ruangan yang didesain lapang tanpa dinding solid perlu dibuat rak-rak penyimpanan barang secukupnya. Ruangan multifungsi ini pasti menjadi tempat berkumpul anggota keluarga serta melakukan berbagai macam kegiatan, sehingga kebutuhan akan tempat penyimpanan barang agar ruangan tetap rapi adalah hal yang penting untuk diperhatikan.
Untung Rugi Membangun Rumah Tumbuh
Membangun rumah secara bertahap pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan membangun rumah secara sekaligus ataupun membeli rumah jadi yang ada didalam kawasan perumahan. Berikut ini kami uraikan apa saja kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh..
Kelebihan/Kuntungan:
1. Anda membangun rumah sendiri, bila perlu Anda terlibat langsung dalam pengawasan pelaksanaan maupun pengawasan keuangan. Dengan begitu Anda mendapatkan bangunan dengan kualitas dan harga dan desain rumah yang paling baik dari yang Anda inginkan.
2. Anda bisa menentukan sendiri progres atau jadwal pembangunan rumah sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Jadi, Anda tidak perlu terikat dengan jadwal cicilan atau angsuran seperti jika Anda membeli rumah dengan fasilitas KPR (kredit pembelian rumah) dari bank.
3. Anda bebas menentukan lokasi rumah Anda nantinya. Jika beruntung, Anda mungkin bisa mendapatkan lokasi yang sedikit mendekati pusat kota dan dekat dengan tempat kerja Anda sehingga di kemudian hari Anda dapat menghemat waktu dan biaya transport.
4. Anda bisa melakukan perubahan-perubahan desain yang mungkin Anda inginkan atau Anda perlukan dalam proses pembangunan rumah tersebut.
5. Karena Anda terlibat banyak dalam proses pembangunan rumah, di kemudian hari jika ada kerusakan pada bangunan, Anda bisa mengerjakan sendiri perawatan dan perbaikan rumah tersebut.
6. Anda mendapatkan pengalaman, tambahan pengetahuan dan keahlian tentang proses pembangunan rumah tinggal secara bertahap yang mungkin akan berguna dimasa yang akan datang.
Kekurangan/Kerugian:
1. Anda harus meluangkan waktu mencari toko material kemudian membandingkan harga-harganya untuk mendapatkan material dengan harga terbaik.
2. Anda harus bisa meluangkan waktu setiap hari untuk mengurus dan mengawasi jalannya pembangunan rumah Anda.
3. Karena lahan Anda bukan dalam kompleks perumahan yang dikembangkan oleh developer, maka kemungkinan besar Anda tidak dapat menikmati fasilitas umum yang memadai.
Berikut tips yang perlu diperhatikan kalau Anda telah memutuskan untuk membangun sendiri rumah Anda secara bertahap:
1. Karena harus membeli lahan sendiri, Anda harus berhati- hati dalam mengurus legalitas lahan tersebut. Sebelum memutuskan untuk membeli perhatikan surat-suratnya. Periksa ke BPN (Badan Pertanahan Nasional) setempat. Periksa ke Dinas Tata Kota/ Daerah untuk memeriksa peruntukan dari lahan Anda. Apakah di lahan Anda boleh dibangun rumah tingga, karena dibeberapa tempat terdapat lahan yang masuk dalam jalur hijau.
2. Rancang bangun untuk rumah tumbuh tentu sedikit memerlukan keahlian teknis untuk membuatnya. Jangan ragu-ragu memanfaatkan tenaga ahli perancangan. Mereka tidak semahal yang diperkirakan dan Anda akan mendapatkan bahwa bantuan mereka bernilai manfaat lebih dari imbalan jasanya.
3. Tentukan tinggi permukaan lantai rumah Anda sedikitnya 60 cm dari permukaan jalan di depan rumah Anda. Untuk mangantisipasi kemungkinan dinaikannya permukaan jalan tersebut di kemudian hari.
4. Kalau Anda sendiri harus membeli bahan bangunan, Anda harus rajin mensurvey dan membandingkan harga material serta kualitas yang mereka jual. Karena harga dan kualitas material sangat bervariasi, kecuali untuk bahan tertentu seperti: semen dan cat.
Demikianlah artikel tentang konsep dan perencanaan rumah tumbuh yang dikembangkan secara bertahap. Rumah tumbuh bisa dijadikan pilihan, dan rasakan pengalaman berharga dari setiap tahap pembangunannya. Selamat merencanakan dan membangun rumah idaman keluarga Anda Β π
..
Architectaria – Arsitek dan Perencana
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).
thanks artikelnya. Jadi pertimbangan saya dalam membangun rumah tumbuh secara bertahap..
@Irwan,
OK..sama-sama.
regards,
Aria
Tipsnya Oke .. thanks