Kombinasi Gotik-Baroque Style untuk Interior Anda
Konsep desain interior dengan perpaduan antara gaya desain Gotik dan Baroque untuk mendekorasi dan memperindah interior rumah Anda.
Gotik dan Baroque style merupakan dua aliran gaya desain yang sangat berpengaruh di Eropa pada masa lampau. Arsitektur dan desain interior bergaya Gotik pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke 12 dan menjadi populer di seantero Eropa hingga abad ke 16. Gaya desain Gotik ini menjadi salah satu desain yang diperhitungkan kala itu, di mana salah satu yang menjadi ciri khasnya adalah penggunaan material kayu berwarna gelap (dark wood furniture) dengan kesan glamor, tegas, sekaligus misterius.
Sementara itu Baroque style, merupakan gaya desain yang muncul di abad ke 16 dan diawali di negara Italia. Baroque menjadi salah satu gaya desain yang banyak diadaptasi tak hanya di Italia, tapi juga di negara β negara Eropa dan benua lain. Tak heran, Baroque style ini menjadi gaya desain pertama yang mendapat perhatian global.
Meskipun terdapat beberapa perbedaan antara Gotik dan Baroque style, yang pasti keduanya sama β sama mengusung karakter yang kaya akan detail, ornamen, aksesoris yang mewah nan dramatis, dan semua itu dijadikan satu melalui tangan β tangan terampil pengrajinnya. Kombinasi dari kedua gaya desain itu bisa juga ditemukan pada desain interior. Ingin tahu seperti apa hasilnya? Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal perpaduan desain Gotik-Baroque, ada baiknya kita mengulas kedua gaya desain tersebut satu per satu.
Apa saja elemen β elemen yang menjadi ciri gaya desain Gotik?
Meski kepopuleran gaya desain Gotik terjadi di abad ke 16, namun di akhir abad ke 19 ada tren yang coba membangkitkan kembali unsur β unsur Gotik dengan memasukkan elemen β elemen khas yang menjadi penanda gaya desain Gotik, namun dengan disisipi nuansa baru tentunya. Misal pada furniturnya, kesan heavy atau padat coba ditampilkan di sini, dengan menambahkan unsur β unsur ukiran di ujung β ujungnya, terutama yang terlihat pada sofa atau kursi.
Ukiran yang dibuat memiliki pola β pola rumit namun cukup menarik. Adapun material yang biasa digunakan adalah kayu, terutama rosewood, mahoni, walnut dan oak yang dicat dan diberi finishing dengan warna hitam atau warna gelap lain. Penggunaan material besi (wrought-iron) juga lumrah ditemui di gaya desain ini.
Desain Interior dan Arsitektur Bergaya Gothic
Pada arsitektur gotik, banyak ditemukan arches atau kubah β kubah yang tinggi dan tirus, serta atap β atap yang tinggi dengan sisi miring yang sangat curam. Desain dan detail yang menekankan garis vertikal lebih ditonjolkan di sini. Tak hanya itu, unsur vertikal ini juga bisa ditemui pada jendela β jendela yang tinggi dan memanjang ke atas, mulai dari lantai hingga menyentuh langit β langit.
Pada kaca jendela, ditambahkan bahan tertentu sehingga terkesan gelap jika dilihat dari luar. Tak ayal, pada interior desain dengan gaya Gotik ini akan tercipta kesan dramatis. Kesan dramatis ini dilengkapi dengan penggunaan gorden yang besar dan menjuntai hingga ke bawah, biasanya dari bahan beludru.
Karakter apa yang dimiliki Baroque style?
Furnitur dan dekorasi Baroque sering memasukkan unsur tanaman yang dirangkai dengan pola yang rumit, namun menarik seperti pada penggunaan scrolling foliage dan garland (karangan bunga). Selain itu, pada furniturnya kita bisa menemukan aksesoris dan detail marquetry yang biasanya terdiri dari veneers, wood strips warna β warni, tatahan tulang, mother-of-pearl, gading, hingga cangkang kura β kura. Marquetry ini biasa ditempatkan pada permukaan furnitur Baroque.
Selain detail dan ornamen di atas, furnitur Baroque juga banyak mengadopsi motif Italian putti (figur anak kecil tanpa busana yang hampir menyerupai cupid) atau monogram. Sementara detail β detail yang menggunakan logam biasa ditemui pada frame cermin dan wall art. Terakhir, desain Baroque ini juga memasukkan unsur kain, adapun material kain yang biasa digunakan adalah kain damas klasik atau kain dengan motif bunga yang dipasang pada dinding dan jendela.
Perpaduan antara gaya desain Gotik dan Baroque
Desain Gotik cenderung memiliki karakter yang gelap, kuat, dan maskulin, sementara desain Baroque lebih didominasi bentuk β bentuk curvy yang identik dengan kesan feminim, dengan banyak motif β motif yang mengadopsi unsur alam seperti bunga dan dedaunan. Namun, kesan mewah juga coba ditampilkan pada gaya desain ini, yakni melalui penggunaan material kain yang mahal. Dengan beberapa perbedaan karakter masing β masing, niscaya perpaduan antara desain Baroque dan Gotik mampu menciptakan kesan romantis, klasik, elegan, sekaligus misterius.
Desain Interior dan Arsitektur Bergaya Baroque-Gothic
Untuk mendesain interior yang memadukan unsur β unsur desain Gotik dan Baroque sebenarnya tidak terlalu sulit. Anda bisa menghadirkan nuansa Gotik dengan menempatkan candelabra, yang bentuknya hampir menyerupai kandelar dengan banyak candleholders, namun dengan desain yang lebih simpel. Juga, Anda bisa memilih cermin besar dan tinggi dengan ukiran β ukiran pada framenya. Atau, Anda bisa menggunakan draperi atau tapestri dari kain yang memberi kesan mewah dan mahal, misalnya satin atau beludru dan gunakan motif β motif bunga jika perlu.
Draperi ini juga bisa Anda gunakan sekaligus sebagai gorden untuk menutupi jendela β jendela yang tinggi. Masukkan unsur β unsur Baroque pada penggunaan garland dan foliage sebagai dekorasi yang diletakkan di atas meja dan menjadi titik fokal pada ruangan. Anda bisa juga menempatkan garland dengan menggantungnya di pintu depan.
Selamat mencoba π
..
architectaria.com |Β Arsitek, Desain Interior, General Contractor
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).