Ingin Mendesain Studio Foto Sendiri? Hal β Hal Simpel Ini Tak Boleh Dilewatkan
Mendesain, menata studio foto, dan konsep interor studio foto yang bisa Anda pertimbangkan sebelum membuka bisnis di bidang fotografi.
Memiliki studio foto sendiri tentu merupakan cita β cita mayoritas fotografer yang menggeluti bidang ini secara profesional, dan bukan sekedar hobi. Mendesain interior studio foto memang cukup menyenangkan sekaligus menantang, mengingat fotografer tak hanya disibukkan dengan urusan gear atau peralatan saja, tapi juga seberapa luas area yang dibutuhkan dan seperti apa target klien mereka. Bagi fotografer yang masih merintis dan hanya ingin menjangkau klien individu dari kalangan menengah ke bawah, tentu ukuran studio foto cukup dibuat mini.
Hal ini akan berbeda jika mereka berniat mendirikan studio foto profesional, dengan klien individu maupun korporat, terutama dalam penyediaan space. Sebuah studio foto profesional mesti diharuskan memiliki area pemotretan yang lebih luas pula. Dengan menyiapkan studio foto yang sesuai kebutuhan, tentu para fotografer tersebut akan lebih mudah dalam menghasilkan gambar yang baik.
Anda tertarik menekuni fotografi sebagai sebuah bisnis dengan mendirikan studio foto? Langkah β langkah berikut ini akan membantu Anda mewujudkannya.
- Mula β mula, sediakan seluruh peralatan studio foto yang dibutuhkan
Fotografer studio sangat mengandalkan pencahayaan yang optimal agar didapat hasil foto dengan tingkat kecerahan yang cukup. Anda mungkin memerlukan light meter terutama untuk memotret menggunakan unit flash atau strobes. Beberapa peralatan pendukung studio foto backdrop terang, baik polos maupun bermotif, light modifiers, stands dan booms. Perlu diingat bahwa pemotretan studio sangat bergantung pada lighting, dan lighting ini akan digunakan terus menerus selama pemotretan. Lighting tersebut pastinya perlu disupplai dengan listrik yang cukup dan sistem wiring yang tertata, sehingga kabel β kabel tidak terlihat semrawut dan menghalangi aktifitas di studio.
- Pilih area yang tepat untuk dijadikan studio foto
Tentukan tipe dan spesifikasi fotografi yang akan ditekuni. Biasanya, semakin lebar sebuah studio, maka akan semakin baik, karena sebuah studio yang besar dan lebar tentu penggunaanya lebih fleksibel dan bisa digunakan untuk menampung banyak orang untuk dipotret dalam satu studio. Namun jika fokus Anda pada fotografi makro, tentu space yang dibutuhkan tak terlalu lebar. Hanya dibutuhkan sebuah meja dan pengaturan yang sesuai.
Yang pasti untuk sebuah studio, gunakan lantai yang kokoh dan kuat serta tidak mudah goyah, sehingga tripod tidak akan mudah bergoyang.Β Ketinggian langit β langit studio minimal 3 meter guna memungkinkan untuk pemotretanseluruh tubuh.
- Sediakan area lobby atau resepsionis khusus untuk menerima klien
Lobby atau resepsionis pada studio foto digunakan untuk menyambut tamu atau klien sebelum dilakukan pemotretan atau tatkala menunggu hasil foto selesai dicetak. Di Lobby ini, Anda bisa menampilkan portofolio hasil foto yang sudah pernah diabadikan. Berikan penekanan pada beragam tema pemotretan yang Anda sediakan, apakah formal, fun, wedding, semi formal, kreatif dan juga apakah Anda menerima fotografi untuk anak, bayi, foto makro, dan foto outdoor.
- Sediakan juga ruang ganti
Jika studio foto Anda kerap digunakan untuk pemotretan model iklan atau majalah, maka menyediakan ruang ganti adalah hal yang mutlak sebab pemotretan dengan menggunakan model biasanya mengharuskan sang model menggunakan kostum tertentu sebelum dipotret. Di ruang ganti, guna model bisa mengganti pakaian sebelum atau setelah pemotretan.
Desain Interior Studio Foto dengan Skema Warna yang Lembut (Soft)
- Cat studio foto dengan warna yang lembut
Untuk studio foto gunakan warna putih atau off-white agar lebih aman, atau bisa saja Anda menggunakan warna abu β abu dari tingkat low hingga medium, sehingga cahaya akan terefleksi secara sempurna. Hindari penggunaan warna terang, karena warna terang akan menimbulkan kontras berlebihan hingga bisa mempengaruhi hasil foto.
Gunakan salah salah satu sisi dinding sebagai aksennya dengan memberi nama atau logo yang merepresentasikan bisnis Anda.
- Sediakan tempat duduk / seating area
Ada kalanya klien atau model harus mengantri terlebih dahulu sebelum mendapatkan giliran pemotretan. Tak pelak, keberadaan tempat duduk atau seating area juga diperlukan di dalam studio foto. Jika studio foto cukup mungil dan sempit, Anda bisa menempatkan seating area di lobby di mana klien bisa duduk sembari mengantri.
- Pastikan Anda memiliki ruang penyimpanan alat fotografi yang memadai
Mengingat peralatan fotografi sangatlah banyak, meliputi kamera, lensa, tripod, lighting, payung, dll, tentu dibutuhkan sebuah area penyimpanan yang layak dan memadai. Ruang penyimpanan harus cukup steril, tidak lembab dan berdebu, karena peralatan kamera cukup sensitif terhadap masalah β masalah tersebut. Ruangan yang berdebu dan lembab bisa menyebabkan tumbuhnya jamur pada lensa kamera. Sebuah lemari penyimpanan kamera harus kokoh serta mudah diakses. Ada baiknya sebelum menyimpan peralatan kamera di lemari, terlebih dahulu peralatan tersebut dimasukkan kotak kedap udara yang mudah dibawa kemana saja dan tersedia cukup banyak di pasaran.
Selamat mencoba π
..
architectaria.com |Β Arsitek, Desain Interior, General Contractor
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).
sungguh sangat membantu info nya bos,kebetulan saya punya rencana membuat studio foto mini
Min, kebetulan saya ada tugas kampus buat nge desain studio foto. Tapi saya nggak tau begitu paham ruangan apa aja yang harus saya buat dan zonasi nya.
POSTINGAN INI SANGADD MEMBANTU MIN.
Tapi aku masih butuh gambaran yang lebih lengkap. Mohon bantuannya ya min :’)
Apa bisa desain studio sy
Mohon informasi