Concrete Apartment Karya Airhouse Design Office: Saat Fashion Menyatu dengan Kehidupan
Review desain apartemen di Nagoya karya Airhouse Design Office dengan konsep beton eksposed dan bertujuan sebagai area display benda koleksi fashion.
Sebuah apartemen yang didominasi penggunaan concrete (beton) yang akan dibahas kali ini mungkin terlihat biasa – biasa saja. Namun siapa sangka, ada ide unik di balik perjuwudan apartemen ini. Ide seperti apakah itu? Yuk cari tahu jawabannya pada review mengenai sebuah concrete apartment dengan konsep beton bertulang karya Airhouse Design Office.
Deskripsi singkat mengenai proyek Concrete Apartment
Apartemen ini berlokasi di kota Nagoya, Aichi, Jepang. Apartemen ini khusus difungsikan sebagai tempat tinggal biasa dan memiliki struktur RC. Bangunan ini memiliki luas kurang lebih 114.08 meter persegi. Di sini, penggunaan concrete (beton) nampak mendominasi. Bangunan ini baru saja direnovasi oleh studio arsitektur asal Jepang, Airhouse Design Office.
Desain Interior Concrete Apartment – view 2
Desain Interior Concrete Apartment – view 3
Apartemen ini terkesan sangat polos, luas, dan lapang, bahkan bisa dibilang tanpa ornamen maupun aksen sedikitpun. Apartemen ini didesain untuk penyuka fashion yang memiliki banyak sekali koleksi fashion dan tidak ingin koleksi – koleksinya hanya disimpan begitu saja, tanpa menjadi bagian dari tempat tinggalnya.
Tempat tinggal sekaligus area display koleksi – koleksi fashion
Adalah Keiichi Kiriyama, seorang desainer dari Airhouse Design Office, yang didapuk untuk menangani proyek renovasi apartemen dengan beton bertulang ini. Sejatinya, apartemen ini sebelumnya merupakan sebuah rumah yang sudah berumur tua, lebih dari 40 tahun. Oleh pemiliknya yang sekarang, apartemen ini didesain agar bisa mengakomodasi kecintannya akan fashion karena ia gemar mengoleksi beragam fashion, mengenakannya, dan memajang semua baju dan aksesoris yang baru saja ia beli di rumahnya.
Desain Interior Concrete Apartment – view 4
Untuk itulah, apartemen ini sengaja didesain dengan konsep yang lapang tanpa aksen dan ornamen sedikitpun guna menonjolkan koleksi fashion yang ingin dipajang di sini. Hal ini dapat kita saksikan pada gambar – gambar hasil bidikan kamera fotografer Toshiyuki Yano.
“Ruangan terbagi dalam sudut – sudut partisi yang dinamis”
Sang arsitek memulai pengerjaan proyek renovasi ini dengan menghilangkan kesan ruangan yang monoton, yang biasanya hanya berbentuk segi empat biasa. Di sini, ruangan dibuat dalam sudut – sudut yang dibentuk dari partisi yang ditempatkan secara berjajar, menciptakan sebuah ruangan yang tidak beraturan, namun justru terkesan dinamis. Di tengah apartemen, terdapat sebuah koridor yang lebar yang tak hanya berfungsi sebagai koridor saja, tapi juga sebagai walk-in wardrobe.
Desain Interior Concrete Apartment – view 5
Desain Interior Concrete Apartment – view 6
Sang arsitek, Kiriyam, berpendapat bahwa menyembunyikan pakaian – pakain dan koleksi fashion yang bagus dan mahal dalam sebuah lemari tertutup adalah kesalahan besar. Terlebih bagi seorang pecinta fashion, tentu mereka ingin selalu dekat dengan memandangi koleksi fashion yang baru saja dibeli. Maka dari itu, beberapa ruangan tak hanya dibuat sebagai area untuk menyimpan pakaian dan koleksi lainnya, tapi juga sebagai area display untuk memajang benda – benda koleksi. Jika bosan, tata letak semua aspek dalam ruangan tersebut bisa diubah, disesuaikan dengan situasi, atau musim.
“Ruang koleksi, lengkap dengan lemari dan manekin”
Screen dari kaca yang terpasang di depan ruang display ini bisa dibolak – balik, dan di atasnya terdapat rel yang tersambung dengan langit – langit. Di sini, terdapat juga sebuah lemari khusus untuk menyimpan sepatu dan manekin untuk memamerkan pakaian lengkap.
Desain Interior Concrete Apartment – view 7
Dengan ruang ini, sang arsitek berharap kliennya atau si pemilik apartemen akan lebih menghargai koleksi – koleksi fashionnnya, dan mau menghabiskan banyak waktunya di sini sembari mencoba berbagai macam koleksi fashion yang ia miliki. Dengan demikian, akan tercipta mood yang selalu terjaga jika si klien berada di ruangan ini.
Desain Interior Concrete Apartment – view 8
Desain Interior Concrete Apartment – view 9
Desain Interior Concrete Apartment – view 10
“Betonnya ada yang diperhalus, ada juga yang tidak”
Dinding, lantai, dan langit-langit seluruh apartemen fitur dibuat dari material beton. Di beberapa tempat, permukannya dipoles supaya lebih halus. Namun, tak jarang dibeberapa sudut, permukaannya dibuat layaknya permukaan beton asli dan tidak dipoles. Di samping untuk tujuan fashion display, penggunaan beton pada apartemen ini merupakan permintaan klien. Klien menyukai material – material yang terlihat polos dan kuat, seperti beton, besi, dan kaca. Tak heran, ketiga material ini diterapkan dengan baik pada apartemen kali ini.
Desain Interior Concrete Apartment – view 11
“Ruang tamu dengan konsep open-plan”
Ruang terbesar di apartemen adalah sebuah ruang tamu berkonsep terbuka dan dapur dengan ruang makan kecil di satu sisinya. Di sini, terdapat juga sebuah worktops dari beton dan lampu pendan low-hanging berwarna hitam.
Desain Interior Concrete Apartment – view 12
Desain Interior Concrete Apartment – view 13
Desain Interior Concrete Apartment – view 14
“Kamar tidur dibuat tersembunyi di balik partisi”
Kamar tidur berada di salah satu sisi apartemen dan dibuat agak tinggi. Letaknya cukup tersembunyi, yakni berada di balik sebuah partisi yang tinggi. Sementara itu, sebuah dinding kaca langsung menghubungkan area dalam apartemen dengan sebuah balkon besar di bagian luar.
Desain Interior Concrete Apartment – view 15
Sang arsitek menambahkan kamar tidur terpisah di ujung koridor, serta sebuah kamar mandi yang mana shower dan bathtub terpasang menyatu dengan dinding beton.
(image source by: www.dezeen.com)
..
architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).