Desain Ernitage Kabin karya Septembre Studio, Paris
Ulasan mengenai desain sebuah kabin kayu yang berlokasi di pulau terpencil di Swedia, dengan pemandangan hutan dan laut yang eksotis.
Sebuah kabin atau ruang kecil idealnya merupakan sebuah tempat singgah yang biasanya berlokasi di tempat β tempat yang dekat dengan alam. Kabin ini bisa kita manfaatkan untuk tempat tinggal sementara selagi kita berada di suatu lokasi yang jauh dari penginapan. Karena pemanfaatanya yang dibuat untuk tempat tinggal sementara dan bukan permanen, kabin ini pun biasanya hanya memiliki fasilitas standar serta fitur β fitur yang minimalis, misalnya seperti yang dapat kita saksikan berikut ini.
Kali ini, kita akan mengulas tentang desain arsitektur serta interior sebuah kabin yang terbuat dari material kayu dan berlokasi di area hutan di Swedia. Kabin mungil ini di desain oleh studio desainer asal Paris, SEPTEMBRE untuk pasangan yang ingin menikmati liburan musim panasnya di area yang jauh dari hiruk pikuk serta dekat dengan alam. Maka, dipilihah pulau TrossΓΆ yang berada di sebelah barat teluk Swedia sebagai lokasi pendirian kabin mini ini.
Desain Ermitage Cabin – Tempat Tidur Platform Bed
Kabin mini ini meskipun terlihat mungil, namun di dalamnya memiliki fasilitas yang boleh dibilang βwahβ, yakni sebuah sauna. Selain itu, kabin ini juga hanya memiliki satu ruang tidur dengan jendela kecil yang langsung menghadap ke pemandangan di sekeliling hutan.
Bagi kita orang Indonesia, tentu tinggal di area yang di kelilingi hutan adalah hal yang mengerikan karena kita kerap mengasosiasikan hutan dengan kesan angker. Namun bagi masyarakat Eropa, tinggal menyepi di hutan ini bisa menjadi salah satu sarana refleksi dan rekreasi. Seperti halnya pada kasus ini, sang arsitek berujar bahwa kliennya memang menginginkan tinggal sementara di hutan untuk menghabiskan liburan. Ditambah lagi, hutan tempat didirikannya kabin ini berlokasi cukup dekat dengan Laut Utara, yakni hanya berkisar 50 meter. Sehingga, begitu keluar dari kabin, kita langsung mendapatkan view laut yang luas dengan pepohonan di sekeliling kita. Hal ini merupakan upaya dari sang klien untuk lebih bisa menyatu dengan alam serta lingkungan sekitar.
Desain Ermitage Cabin – Interior Dengan Jendela Besar
Selain itu, klien tersebut juga meminta sang arsitek untuk membuat kabin mungil dengan ukuran yang seminimal mungkin, sehingga tidak ada pepohonan yang harus ditebang demi mendapatkan luas kabin yang diinginkan. Untungnya, kabin ini dibangun tepat di sebuah bidang kosong di yang lokasinya tak jauh dari pesisir. Untuk menjaga agar lokasi hutan di sekitar kabin tidak rusak, proses transportasi materialnya pun dilakukan melalui jalan air, yakni menggunakan kapal boat mengingat tidak ada akses jalan utama yang menuju ke lokasi pendirian kabin.
Dari segi arsitektur, kabin ini lebih mirip rumah singgah nelayan yang biasa kita temui di pinggir β pinggir pantai. Namun dengan pemilihan atap yang miring dan tidak rata, hal ini menambah volume dari bangunan itu sendiri agar tampak lebih luas.
Desain Ermitage Cabin – Dinding Exterior
Pada bagian eksterior lainnya seperti pada dinding, material kayu yang dipilih. Hal ini menjadikan semacam kamuflase dan agar kabin nampak menyatu dengan pepohonan yang ada di hutan sekelilingnya. Penggunaan kayu cemara asli Swedia juga banyak digunakan di sini. Kayu β kayu tersebut kemudian di cat dengan warna hitam. Tak hanya dinding kabin yang berbahan kayu, pada bagian lantai pun kita akan menemukan material yang sama, yakni kayu cemara Swedia. Namun, ketika kita masuk lebih dalam, akan jelas terlihat bahwa dinding bagian dalam serta langit β langitnya didominasi dengan penggunaan kayu lapis/triplek.
Desain Ermitage Cabin – Sliding Door
Untuk melengkapi kabin mungil ini, diinstallah sebuah pintu geser yang memisahkan dek dengan kamar tidur. Ketika pintu itu terbuka, maka kita akan mendapatkan dua ruangan yang menjadi satu dan fleksibel untuk digunakan dalam berbagai keperluan.
Desain Ermitage Cabin – Storage Bed
Pada kamar tidurnya sendiri, kita akan menemukan kasur dengan beralaskan tumpukan kayu. Tak hanya untuk tidur, tumpukan kayu ini juga berfungsi sebagai area untuk duduk. Di bawah kayu, terdapat laci serta ruang yang cukup luas yang bisa dimanfaatkan sebagai area untuk menyimpan benda β benda.
Desain Ermitage Cabin – Sauna
Terakhir, terdapat sebuah elemen penting yang menjadi andalan pada kabin ini, yaitu keberadaaan sauna. Sauna ini bisa Anda temui seketika Anda membuka pintu samping kabin ini. Di sauna tersebut, ada beberapa bangku β bangku serta jendela mungil yang dapat digunakan untuk memandang hutan serta laut di sekitar kabin. Sungguh sebuah sensasi yang menyenangkan tentunya.
Namun, sayangnya bangunan seperti kabin ini cukup jarang ditemui di Indonesia. Padahal, di luar negeri bangunan β bangunan seperti kabin ini begitu diminati, terutama untuk melepaskan diri dari rutinitas dan kesibukan. Kalaupun ada, kabin atau rumah kecil ini biasanya dihuni oleh pekerja perhutanan atau perkebunan, dan bukan dimanfaatkan untuk area relaksasi maupun rekreasi. Sedangkan di luar negeri, kabin semacam ini cukup favorit menjadi tempat untuk bersantai dan berlibur. Buktinya, kabin β kabin yang serupa juga bisa kita temui di negara β negara lain selain Swedia, misalnya di Jerman, Spanyol, serta Australia.
..
Architectaria – Arsitek dan Perencana
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).