Mengenal Lebih Dekat tentang Sistem Drainase French Drain
Sejarah, desain dasar, serta fungsi dari French Drain dalam menghilangkan genangan air pada suatu bangunan.
Untuk mengatasi genangan air yang sering terbentuk di halaman rumah akibat intensitas hujan yang tinggi, maka dibuatlah instalasi drainase French drain. French drain memang salah satu sistem drainase yang paling terkenal dan paling sering digunakan karena cukup efektif dalam mengurangi timbulnya genangan air. Untuk itu, mengingat pentingnya instalasi Fench Drain terutama bagi area yang sering terendam air hujan, maka kali ini kita akan mengulas lebih detail mengenai sistem drainase French Drain ini.
Sekilas tentang French Drain
French Drain atau yang lebih dikenal sebagai drain tile atau perimeter drain system adalah sebuah sistem yang mengatur air hujan serta air permukaan yang biasanya menggenang di sekeliling rumah dan bangunan – bangunan lain. Desain dasar dari French Drain ini tergolong simpel, apapun material yang digunakan untuk membuatnya. French Drain memiliki desain dasar mirip sebuah selokan bawah tanah yang dibangun dengan tingkat kemiringan tertentu. Di dalamnya terdapat pipa drainase yang diisi dengan bebatuan yang kemudian ditutupi dengan lapisan – lapisan tanah. Di atas batuan serta lapisan tanah tersebut sering ditanami tumbuh – tumbuhan.
Parit yang ada pada French Drain system ini kemudian diarahkan ke saluran air di area penampung air yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Area yang dipilih tersebut biasanya sudah ditentukan oleh konstrutor dari sistem drainase tersebut. Air yang sudah tertampung di area ini masih memiliki kemungkinan untuk diteruskan ke pompa bah atau sumur.
French drain ini merupakan sistem drainase yang sangat populer dibandingkan sistem drainase yang lain karena tergolong mudah dalam perawatan maupun penginstalan. French Drain ini juga dapat bekerja sangat maksimal dan jarang sekali mengalami penyumbatan. Sehingga, air akan lebih lancar untuk dialirkan ke tempat – tempat penampungan.
Melihat begitu besarnya peran French Drain, kali ini kita akan mengulik sejenak tentang asal mula, desain dasar dan prinsip kerja sistem drainase ini.
1. Desain asli French Drain
French Drain adalah sistem drainase yang diciptakan pertama kali oleh Henry French. Ia mempopulerkan sistem drainase ini lewat bukunya yang ditulis sekitar tahun 1859. Pada waktu itu, telah ada sebuah sistem drainase yang telah banyak digunakan penduduk. French hanya memberikan tambahan dan perbaikan pada sistem drainase yang ada dan menangani masalah utama yang kerap muncul pada sistem draniase yang ada saat itu, yakni penyumbatan. Untuk menangani hal tersebut, ia menambahkan batu – batu keras yang sudah dihancurkan dan diletakkan pada saluran air untuk mencegah penyumbatan dari runtuhan atau puing – puing material. Batu – batuan tadi berperan sebagai filter alami yang memungkinkan air untuk mengalir melalui saluran – saluran air tetapi mencegah puing – puing, dedaunan, dan ranting – ranting untuk ikut terbawa air tersebut. Karena, puing – puing inilah yang diduga menjadi penyebab utama penyumbatan pada French Drain.
Gambar Saluran Drainase Jenis French Drain
Desain dasar ini melibatkan penggunaan parit – parit, batuan – batuan yang dihancurkan/ batuan kerikil, dan lapisan – lapisan pasir yang diletakkan di atas batu kerikil tadi. Yang pasti, parit ini harus dibangun dengan kemiringan yang cukup dan kemudian dihubungkan dengan saluran air dimana air nantinya akan dialirkan. Terakhir, di penghujung saluran air nanti, dibuatlah sebuah penampung air yang berfungsi sebagai titik akumulasi, entah itu berupa kolam atau sebuah sumur.
2. French Drain dengan Pipa Drainase
Saat ini, desain French Drain yang modern telah mengalami beberapa perubahan dan penambahan pada desain dasarnya. French Drain saat ini lebih sering digunakan untuk menghilangkan genangan air yang ada di sekitar pondasi sebuah bangunan. French Drain ini banyak menggunakan pipa – pipa berbahan plastik atau PVC yang kemudian difungsikan untuk mengalirkan air ke kolam atau bak penampungan yang sudah dipersiapkan.
Di beberapa desain bangunan, pipa berbahan tanah liat atau clay mungkin lebih banyak digunakan ketimbang pipa plastik. Namun, kekurangan dari pipa berbahan clay ini yakni pipa mudah rusak dan terkikis seiring berjalannya waktu. Akibatnya, sistem drainase French Drain ini akan gagal dan tak dapat berfungsi.
Gambar Detail dan Potongan French Drain
Pipa – pipa yang digunakan dalam French Drain ini biasanya dibungkus dengan kain penyaring yang mencegah penyumbatan pada penghubung antar pipa. Setelah dilapisi dengan kain tadi, pipa tersebut ditutupi dengan batu kerikil yang kemudian ditutup lagi dengan lapisan pasir sehingga tidak akan nampak dari permukaan.
3. Interior versus Exterior Foundation Drains
French drain biasanya diinstal pada sebuah bangunan dan biasanya diletakkan di sekeliling pondasi bangunan. Saat bangunan tersebut sedang dalam tahap konstruksi, French drain biasanya ditempatkan di bagian eksterior bangunan untuk menghilangkan genangan air yang ada di sekelilingnya. Hal ini karena genangan air yang terbentuk di sekitar pondasi dapat mengikis struktur pondasi yang akhirnya membahayakan bangunan itu sendiri. Untuk itu, dengan adanya French Drain , diharapkan sistem ini bisa menjadi salah satu alat untuk menjaga integritas struktur bangunan.
Namun, untuk bangunan yang sudah eksis berdiri dimana French Drain eksteriornya gagal untuk menjalankan fungsinya, maka sistem drainase penggantinya bisa juga dipasang di interior bangunan. Sistem ini biasanya dipasang di sekeliling perimeter di bagian dalam pondasi bangunan.
..
Architectaria – Arsitek dan Perencana
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).