Sejarah dan Seluk Beluk Lampu Kandelar

Belajar mengenai sejarah kandelar atau lampu lilin serta mengenal ragam dan bentuk kandelar dari abad ke 17 hingga masa kini.

Meskipun kandelar merupakan salah satu jenis furnitur yang tergolong kuno, penggunaan salah satu jenis pencahayaan ruangan ini masih dapat kita temui hingga sekarang. Tentu, model dan desain kandelar yang banyak dipakai saat ini telah diperbarui dengan tampilan yang lebih modern. Meskipun desain kandelar sedikit banyak telah mengalami perubahan, orang-orang terkadang lebih menyukai desain kandelar yang lama.

Namun, ada juga beberapa orang yang menyukai desain kandelar yang menggabungkan gaya kuno dengan modern, sehingga terciptalah desain kandelar yang kontemporer.

Meski kerap dijumpai di ruangan-ruangan di sebuah rumah, belum banyak orang yang tahu mengenai sejarah, seluk beluk, dan ragam kalendar itu sendiri. Untuk itu, kali ini kita akan mengulas beberapa hal penting mengenai furnitur ini.

Sejarah dan Misteri Tentang Kandelar

Berbicara mengenai sejarah kandelar tentu tak dapat dipisahkan dari misteri yang menyelimutinya. Pada awal penggunaan kandelar ini, furnitur ini ditempatkan pada gereja-gereja serta kerajaan di abad pertengahan. Kandelar biasanya diletakkan di aula atau ruang pertemuan yang ukurannya cukup besar. Desain dan bentuk kandelar pada masa itu masih tergolong sederhana, yakni terbuat dari kayu dengan lilin di atasnya.

Kandelar ini menggantung di langit-langit dan penggunaan kandelar pada sebuah ruangan ini kerap menimbulkan kesan ruangan yang temaram dan penuh misteri.

Kini, model kandelar telah beragam. Namun yang pasti, kandelar yang kita temui saat ini tak lagi menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya. Kandelar berbahan dasar kristal adalah kandelar yang kerap dijumpai karena kandelar jenis ini mampu menciptakan suasana ruangan yang mewah dan glamor, sehingga cocok diletakkan di tempat yang identik dengan nuansa glamoritas, seperti pada ballroom hotel dan restoran.

Kandelar Berbahan Dasar Kristal

Kandelar dengan bahan yang terbuat dari kristal menjadi tren dan banyak disukai kaum bangsawan mulai abad ke 17. Hal ini merupakan dampak dari produksi gelas kristal yang menjamur di kala itu, terlebih di Inggris. Penemuan ini tentu saja mendapat sambutan dan antusiasme yang sangat besar dari masyarakat jaman itu, dimana sebuah kaca biasa yang diasah dapat merefleksikan cahaya yang indah.

Gambar Kandelar Mewah yang Berbahan dari Kristal

Selain itu, gelas kristal ini juga semakin mudah dipotong dan dibentuk sesuai keinginan. Hal tersebut mengilhami ide untuk membuat kandelar yang berbahan dasar kristal ini. Namun, jangan bayangkan bahwa bentuk kandelar berbahan dasar kristal di waktu itu sudah serumit dan sekompleks sekarang. Tentu bentuk dan desain kandelar kristal pada waktu itu masih sangat sederhana. Adapun pengembangan bentuk dan model kandelar berbahan kristal yang lebih rumit dan kompleks baru dimulai di abad ke 18 dan 19.

Pada abad itu, kandelar berbahan dasar kristal sudah mulai dihiasi dengan ornamen-ornamen dan dibentuk dengan model yang lebih kompleks, sehingga terciptalah sebuah desain kandelar kristal yang mewah namun terlihat elegan yang semakin menambah semarak di sebuah ruangan di gereja maupun kerajaan.

Warna dan Desain Kandelar

Meskipun kandelar jaman dahulu sering dikaitkan dengan model lampu kuno yang kerap dijumpai menggantung di langit-langit dan berdebu, namun kini persepsi buruk itu perlahan kian memudar. Tak hanya berperan sebagai pencahayaan dan pelengkap furnitur runagan, Orang-orang di jaman modern ini kembali menaruh kandelar sebagai salah satu bagain dari dekorasi dan ornamen di sebuah ruangan.

Ya, kandelar yang kita temui di jaman ini telah berevolusi dari yang semula bentuknya sederhana dan hanya berbahan dasar kayu, kini kandelar dengan bahan dasar besi bahkan kristal dapat kita temui dengan mudah. Selain mengalami revolusi bentuk, kandelar di masa sekarang juga terlihat berukuran lebih besar dan terang dengan bentuknya yang trendi. Bahkan, tak hanya bentuk dan desainnya, warnanya pun kini beragam dan Anda bisa bereksperimen dengan kandelar melalui pemilihan warnanya.

Jika selama ini Anda hanya mengenal kandelar dengan warna gelap seperti hitam, coklat, biru, atau abu-abu, maka kini beragam warna kandelar mulai diperkenalkan seperti warna putih, merah, dan merah muda.

Kandelar Biasa vs. Kandelar Antik

Tak dapat dipungkiri bahwa usia sebuah furnitur terkadang mempengaruhi harga jualnya. Beberapa orang lebih menyukai furnitur-furnitur kuno yang cenderung antik karena nilai sejarahnya yang begitu tinggi. Untuk alasan itulah, kandelar antik lebih mahal daripada kandelar yang baru dan biasa kita jumpai di toko-toko furnitur. Kandelar antik memiliki nilai estetis yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandelar yang baru. Maka, wajar jika harganya lebih mahal.

Gambar Kandelaar Antik Berbahan Kayu

Sebuah kandelar antik bahkan harganya bisa mencapai $1200 atau sekitar dua belas juta rupiah.

Atau, Anda bisa memilih kandelar lama yang diberi tampilan baru. Harganya di pasaran internasional berkisar antara $300-$400 atau sekitar 3 hingga 4 juta rupiah. Namun, bila Anda ingin sedikit berhemat, Anda bisa membeli sebuah kandelar bekas dan mengecat serta mendekorasi ulang agar terlihat baru.

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

No Comments Yet.

Leave a Comment