Membangun Mushala di Rumah? Ini Tips dan Detailnya!
9 tips dan langkah dalam mendesain dan membangun mushala pribadi di rumah.
Memasuki sepuluh hari terakhir ramadhan, hal ini mendorong kita agar lebih sadar untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita. Dengan demikian, selepas bulan ramadhan, kita masih akan tetap konsisten menjalankan dan meneruskan ibadah yang sudah kita lakukan selama ramadhan. Salah satu caranya dengan membuat sebuah tempat ibadah atau mushala dalam rumah, di mana kita dan seluruh anggota keluarga bisa kusyuk beribadah layaknya di bulan ramadha, seperti sholat dan mengaji.
Desain mushala di rumah yang ideal tentunya memiliki ukuran yang tak terlalu besar, tapi juga jangan terlalu mungil. Selain itu, lokasinya juga mesti tenang, sejuk, dan jauh dari kebisingan. Berikut ini beberapa tips membangun mushala dan detail – detail desain mushala untuk rumah.
- Lokasi mushala : menghadap kiblat, nyaman, tenang, jauh dari kebisingan
Hal pertama yang mesti dipertimbangkan adalah lokasi mushala. Lokasi mushala haruslah menghadap kiblat, dan berada di lingkungan yang tenang dan nyaman. Untuk itu, akan lebih baik jika mushala berada agak terpisah dari bangunan utama. Selain itu, lokasi mushala juga harus bersebelahan dengan sumber air terdekat, sehingga bisa digunakan sebagai tempat wudhu. Di sekeliling mushala, Anda bisa menambahkan tumbuh – tumbuhan, kolam atau air terjun buatan untuk memperkuat nuansa sejuk di sekitar mushala.
- Jarak antara mushala dengan tempat wudhu jangan terlalu jauh
Lokasi wudhu sebaiknya berada di sekitar atau di dekat mushala dan jangan terlalu jauh. Hal ini untuk menjaga kesucian kita paska wudhu, dengan tidak menginjak area – area yang kurang terjaga kebersihannya. Bila memang lokasi wudhu terpaksa cukup jauh dari mushala, sebaiknya dibuat jalan setapak dari batu hampar yang menghubungkan area wudhu dengan pintu mushala.
- Perhatikan luas mushala : mushala harus menyediakan area yang cukup untuk shalat berjamaah
Mushala dalam rumah biasanya memiliki keterbatasan dalam ukuran. Oleh karena itu, disarankan mendirikan mushala di luar rumah/ posisinya agak terpisah dari rumah, sehingga kita bisa leluasa dalam menentukan lebar mushala. Setiap orang dewasa yang sholat setidaknya membutuhkan area sekitar 60cm x 100 cm. Sebuah mushala yang baik mesti bisa digunakan untuk salat berjamaah, minimal 2 shaf. Paling tidak, sebuah mushala harus bisa menampung minimal 5 jamaah.
- Mushala harus terang dan cukup pencahayaan
Agar lebih memaksimalkan dalam beribadah di mushala, mushala mesti dalam keadaan terang dan dilengkapi dengan pencahayaan mushala yang cukup. Di samping memasang lampu – lampu, Anda bisa menambahkan skylight dalam mushala. Pancaran cahaya matahari yang masuk melalui skylight dapat menjadi pencahayaan ruangan yang alami, sehingga kita tidak perlu menyalakan lampu di siang hari.
- Aplikasikan warna – warna yang bisa membawa nuansa sejuk
Agar dapat berkonsentrasi dan fokus dalam beribadah, mushala harus didesain dan didekorasi dengan warna yang bisa membawa nuansa sejuk dalam ruangan. Maka, disarankan menggunakan warna hijau muda atau biru muda pada dinding mushala. Atau, Anda bisa menerapkan warna yang netral, seperti warna putih. Aplikasikan warna hijau muda atau biru mudah hanya sebagai aksesnnya saja.
Desain Interior Mushollah Didalam Rumah
- Beri karpet dalam mushala
Tak banyak mushala di rumah yang menggunakan karpet sebagai alas yang menutupi lantai mushala. Kebanyakan karena mempertimbangkan ukuran mushola yang tak terlalu luas, tak sebanding dengan ukuran karpet di pasaran yang cukup besar dan panjang. Padahal, keberadaan karpet di mushala penting yakni menjaga agar alas atau tempat kita beribadah lebih bersih dan terbebas dari najis. Selain itu, mereka yang ingin mengaji di mushala akan sangat terbantu dengan kehadiran karpet sebagai alas duduk mereka, sehingga mereka tak langsung duduk menyentuh lantai keramik yang dingin. Solusinya, Anda bisa membeli karpet custom yang dipesan dengan menyesuaikan ukuran dan dimensi mushala Anda.
- Tempatkan furnitur dan peralatan secukupnya
Di dalam mushala, kita perlu menyediakan peralatan dan furnitur mushala yang cukup signifikan, misalnya lemari kecil untuk menyimpan Al Qur’an, buku bacaan, dan sajadah. Selain itu, perlu menempatkan gantungan baju yang dipasang di dinding guna menggantung mukena yang tidak terpakai. Sebuah meja kecil mungkin juga diperlukan untuk mempermudah kita dalam membaca Al Qur’an.
- Lengkapi dengan ornamen mushala kaligrafi pada dinding
Untuk memberikan sentuhan artistik dalam mushala, seni kaligrafi bisa diterapkan pada dindingnya. Anda boleh menerapkan seni kaligrafi ini dengan langsung melukis dinding mushala dengan huruf – huruf arab, atau menempatkan hiasan berupa kaligrafi yang ditampilkan dalam pigura dan digantung di dinding.
- Beri kipas angin dan penyegar ruangan dalam mushala
Untuk menjaga nuansa sejuk dalam mushala, salah satu caranya dengan menempatkan kipas angin. Lokasikan kipas angin agak tinggi, sehingga hembusannya bisa mengenai seluruh jamaah yang shalat di dalamnya. Di samping itu, tambahkan wewangian / pewangi ruangan dengan aroma yang segar atau aroma terapi yang memiliki zat antidepresan. Hal ini demi membuat pikiran kita lebih tenang, sehingga mampu lebih kusyuk dalam beribadah.
Selamat mencoba 🙂
..
architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).