East Van House Dengan Fitur Sloping Roof Asimetris Karya Splyce Design
Desain rumah dengan yang miring dan landai yang asimetris karya studio arsitektur asal Kanada, Splyce Design.
Rumah yang akan menjadi obyek review kita kali ini merupakan rumah Vancouver dengan cladding yang terbuat dari kayu Cedar. Desain dan pengerjaan rumah beratap asimetris ini dilakukan oleh Splyce Design, sebuah studio arsitektur asal Kanada. Rumah ini memiliki fitur ini yang unik, dengan atap yang miring dan landai hingga hampir menyentuh tanah. Bahkan, atap ini segaris dengan lantai yang ada di rumah tersebut. Hal tersebut nampak jelas dan terekam dalam beberapa foto di bawah ini.
“Dimensi luas dengan material disesuaikan dengan rumah – rumah di sekitarnya“
Ide dari desain dan pembangunan rumah ini bagian dari insipirasi rumah modern. Dengan begitu, East Van House – julukan dari rumah ini – memiliki desain bangunan yang cukup mencolok di tengah – tengah kawasan di mana terdapat ragam kultur dan desain arsitektur rumah yang bervariasi.
Sang arsitek, Nigel Parish, menjabarkan bahwa ada beberapa rumah di daerah tersebut yang mencerminkan keragaman masyarakat dan rumah in merupakan salah satu rumah yang cocok ke dalam konteks itu. Selain itu, ada unsur-unsur yang dirancang untuk menghubungkan dengan dimensi luas bangunan dengan material yang disesuaikan dengan rumah – rumah di sekitarnya. Hal ini merupakan sebuah desain arsitektur yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan klien.
“Atap yang off-set dan asimetris berperan menunjang bangunan dan membangun keselarasan dengan tangga di bawahnya”
Rumah ini memiliki 3 lantai dengan plot yang lebih pendek jika dibandingkan dengan rumah – rumah normal di daerah tersebut. Splyce Design membangun dimensi interior hingga ke atap untuk memaksimalkan ruang internal. Bentuk atap yang melandai layaknya lereng pegunungan ini dirancang untuk mengikuti alur tangga yang tepat berada di bawahnya.
Desain Arsitektur East Van House – View 2
Atap yang off-set dan asimetris ini berperan sangat baik dalam menunjang bangunan dan membangun keselarasan dengan tangga di bawahnya dan menciptakan beberapa area yang unik di dalamnya yang tentu mustahil kita peroleh di tempat lain.
Di ruang bawah tanah terdapat garasi, ruang utilitas (utility room), ruang menyimpan wine, dan sebuah kamar tidur dan sebuah kamar mandi untuk tamu.
Desain Arsitektur East Van House – View 3
Sementara pada lantai dasarnya, Anda akan menemukan sebuah pintu yang akan langsung menghubungkan ke jalan luar, kemudian mengarah ke dapur terbuka dan ruang makan yang posisinya ada di belakang.
Desain Arsitektur East Van House – View 4
Di sini kita juga bisa menemukan ruang tamu dan teras. Secara keseluruhan, rumah ini menghadap ke arah selatan yang memungkinkan bangunan ini mendapatkan paparan cahaya matahari sepanjang siang hari.
“Unit penyimpanan (storage unit) terbuat dari kayu ek putih yang dikonsentrasikan hanya pada satu sisi dinding dapur“
Terdapat sebuah dapur dangan unit penyimpanan yang memanjang dari lantai hingga langit – langit. Unit penyimpanan (storage unit) ini di terbuat dari kayu ek putih yang dikonsentrasikan hanya pada satu sisi dinding dapur saja untuk menjaga dinding bagian lain bersih dari segala macam benda, termasuk kabinet dapur atau unit penyimpanan lain. Di samping itu, terdapat sebuah unit penyimpanan yang lokasinya tak jauh dari pintu masuk yang bisa difungsikan sebagai area duduk. Pada kesempatan lain, tempat ini juga digunakan untuk meletakkan tas – tas.
Desain Arsitektur East Van House – View 5
Desain Arsitektur East Van House – View 6
Di salah dinding dapur bagian samping, sebuah recess windows dipasang di belakang meja konter. Tujuan dari penempatan jendela ini tak lain untuk membawa cahaya matahari masuk lebih dalam ke rumah sekaligus memberikan ruang bagi tanaman untuk tumbuh karena terus mendapat suplai sinar matahari melalui area ini.
Desain Arsitektur East Van House – View 7
Pemilihan bay window merupakan ide dari sang arsitektur atas interpretasinya pada bangunan ini, dengan memaksimalkan potensi cahaya yang lebih banyak dari samping di bandingkan dari depan. Di sekitar jendela tersebut, dibuat area untuk menumbuhkan tanaman dan bunga musiman. Sepanjang pagi hingga sore, sinar matahari akan terus menyinari area ini.
Desain Arsitektur East Van House – View 7
Desain Arsitektur East Van House – View 8
Di belakang rumah, sebuah ruang makan dan ruang tamu diatur dengan tingkat yang berbeda dan dipisahkan oleh perapian. Tingkatan yang berbeda ini memungkinkan penghuni rumah untuk mendapatkan area yang lebih dekat ke taman.
Desain Arsitektur East Van House – View 9
Sebuah area membaca yang tak jauh dari area ini mengarah kembali ke pintu depan, sehingga menawarkan jalur melingkar di lantai dasar.
“Tidak ada batasan yang pasti mengenai mana bagian depan , dan mana bagian belakang”
Sang arsitek menambahkan bahwa di kawasan rumah ini tidak ada batasan yang pasti mengenai mana bagian depan , dan mana bagian belakang. Cara ini membuat ruangan yang ada di sini terasa lebih besar.
Desain Arsitektur East Van House – View 10
Desain Arsitektur East Van House – View 11
Pada lantai atas ada sebuah ruang belajar dan kamar tidur, dengan pencahayaan yang menghadap barat, sehingga mampu mempertegas pemandangan langit dan pepohonan yang bisa diakses dari tempat tidur.
Desain Arsitektur East Van House – View 12
Ruang ganti telah ditambahkan di belakang kamar tidur, dengan koridor yang mengarah keluar ke sebuah teras kecil.
Desain Arsitektur East Van House – View 13
Bathtub dan shower juga telah ditambahkan di belakang kamar tidur, dengan bak mandi dan dinding yang berdekatan dan dibangun dengan bahan marmer untuk mengontraskan kayu yang menjadi material dominan yang digunakan di rumah ini.
Desain Arsitektur East Van House – View 14
Desain Arsitektur East Van House – View 15
Tangga yang terletak di antara tiga lantai menghadap bagian utara dan merupakan area yang paling gelap di bangunan ini. Untuk itu, ditambahkan tapak tangga terbuka, glass balustrades dan rooflight di atas tangga untuk meningkatkan suplai cahaya alami ke dalam ruangan. Volume tangga yang tinggi menambah suasana seolah – olah bangunan ini begitu luas.
Desain Arsitektur East Van House – View 16
Desain Arsitektur East Van House – View 17
Kayu larch digunakan untuk lantai rumah, sementara kayu cedar merah membentuk dinding luar. Cedar merah adalah material pilihan favorit desainer dan timnya, karena tumbuh secara di hutan lokal dan dimanfaatkan tanpa cara yang manusiawi tanpa membabi buta hingga membabat hutan.
(image source by: www.dezeen.com)
..
architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).