Barang – Barang yang Tak Perlu Dihadirkan di Asrama Mahasiswa / Kos – Kosan
Berbagai jenis benda dan furnitur yang tidak memiliki fungsi signifikan di asrama mahasiswa / kamar kos.
Hasil SBMPTN baru saja diumumkan. Hal ini menjadi kabar gembira bagi mereka yang tengah memasuki tahun – tahun awal menjadi seorang mahasiswa. Tatkala menjadi mahasiswa, selain status dan level pendidikan yang lebih tinggi, seseorang juga dituntut untuk mengalami perubahan dalam hidupnya, terutama bagi mereka yang berkuliah jauh dari tempat tinggal asalnya. Tinggal di asrama mahasiswa atau kos – kosan yang lokasinya tak jauh dari kampus menjadi hal yang mesti dilakoni.
Namun, sebagai mahasiswa baru, kadang – kadang keluarga, orang tua, atau bahkan mereka sendiri menjadi terlalu panik hingga berusaha menyediakan semua barang demi mencukupi kebutuhannya. Padahal, ada beberapa barang atau benda yang tak perlu dihadirkan di asrama mahasiswa dikarenakan fungsinya yang tak signifikan mengingat keterbatasan luas kamar kos. Berikut ini benda – benda yang tak seharusnya berada di kamar kos atau asrama mahasiswa.
- Meja setrika
Meja setrika ukurannya sangat lebar, tak sebanding dengan lebar kamar kos yang sebatas. Selain itu, penggunaannya juga tak terlalu signifikan karena seorang mahasiswa biasanya tinggal sendiri dan kebutuhan untuk menyetrika pakaian – pakaiannya tentu tidak begitu besar. Untuk mengakomodasi kegiatan menyetrika, hal ini bisa dilakukan di atas meja portabel serbaguna, atau cukup dengan melampirkan beberapa lapis kain di lantai yang dijadikan alas setrika.
- Blender, coffe maker, toaster, dan smaller apliances
Untuk penggunaan individu, penempatan blender, coffe maker, toaster, dan smaller apliances tidaklah terlalu signifikan. Meksipun ukurannya tak terlalu besar, namun toh keberadaan appliances tersebut cukup menyita ruang asrama atau kamar yang memang tak begitu besar. Smaller appliances tersebut akan lebih baik difungsikan secara bersama / komunal dan diletakkan di dapur atau pantry yang biasa digunakan sharing dengan penghuni kamar kos lain. Dengan begitu, hal ini bisa cukup menghemat penggunaan space dalam kamar kos.
- Furnitur yang tidak fungsional
Furnitur – furnitur yang tidak fungsional atau furnitur yang memiliki fungsi namun tidak signifikan sebaiknya tak dihadirkan di dalam kamar kos sebab hanya akan mempersempit area dalam kamar kos. Berbagai furnitur yang tak berperan signifikan misalnya bean bag seat. Bean bag seat merupakan salah satu jenis tempat duduk yang sangat nyaman karena halus, empuk, dan terasa pas di badan jika diduduki. Namun, bean bag seat ini cukup menyita tempat dan tak cocok ditempatkan di kamar kos dengan ukuran space yang minim. Bean bag seat umumnya sering ditempatkan di kamar tidur yang ukurannya cukup luas.
- Loud Speaker, karaoke set dan perangkat musik lain
Ketika tinggal dalam sebuah asrama atau kamar kos, kita dituntut untuk memiliki rasa peka dan solidaritas yang tinggi dengan sesama penghuni kos yang berada di sebelah kita. Hal ini berarti kita dilarang untuk membuat keributan atau suara – suara keras yang bisa mengganggu kenyamanan penghuni lain. Di asrama mahasiswa misalnya, biasanya berlaku peraturan yang lebih ketat. Bagi penyuka musik yang gemar berkaraoke atau gemar mendengarkan musik dengan keras melalui loud speaker , sebaiknya tahan dulu untuk tidak melakoni hobi ini ketika tinggal atau berada di asrama. Maka dari itu, keberadaan stereo, karaoke set, atau loud speaker memiliki peran yang tak terlalu penting untuk kamar mahasiswa dan sebaiknya tidak perlu dihadirkan.
- Peralatan gym
Hobi berolahraga atau ngegym memang tidak ada salahnya. Tetapi, kita tentu tahu bahwa hobi ini membutuhkan peralatan gym yang ukurannya cukup besar dan menyita tempat. Menghadirkan peralatan gym dan menempatkannya di dalam kamar kos atau asrama mahasiswa tentu bukan hal bijak dan justru akan membuat kamar kos menjadi lebih sesak dan pengap. Jika tetap ingin menempatkan peralatan gym, sebaiknya pilih peralatan yang portabel yang mudah dilipat dan bisa disimpan di atas lemari / di kolong tempat tidur jika sedang tak digunakan.
- Kopor – kopor berukuran besar
Ketika pindah dari rumah asal ke asrama, banyak benda – benda yang diangkut ke dalam kopor – kopor besar guna memudahkan dalam pengangkutan. Kopor – kopor ini pun akhirnya tertinggal di kamar kos dan keberadaannya cukup memenuhi ruangan. Jika Anda tergolong jarang bepergian, keberadaan kopor – kopor ini tentu tak terlalu signifikan. Solusinya dengan mengamankan kopor – kopor ini ke tempat lain, atau dengan memanfaatkannya sebagai area penyimpanan tambahan, misalnya digunakan untuk menyimpan aksesoris, jilbab, atau bahkan koleksi buku Anda.
- TV dan peralatan elektronik mewah
Menghadirkan TV pribadi dan peralatan elektronik mewah dalam kamar kos bukan hal yang bijak. Hal ini kadang bisa memancing kecemburuan penghuni kos lain. Atau, kadang hal ini justru bisa mengganggu kenyamanan Anda, terlebih bila ada beberapa teman yang ingin menumpang menggunakan TV atau peralatan elektronik milik Anda.
Di asrama mahasiswa, peraturan biasanya lebih ketat, di mana setiap mahasiswa tidak diperkenankan membawa TV pribadi. TV biasanya disediakan di beberapa sudut yang bisa ditonton secara kolektif dengan sesama penghuni asrama yang lain.
Selamat mencoba 🙂
..
architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).