Berbagai Majam Kolam Renang Menurut Jenis Airnya
Mengenali berbagai tipe kolam renang dari jenis air yang digunakan: Air asin, air mineral, dan air berklorin.
Selama ini, kita mengetahui kolam renang adalah area untuk berolahraga di air. Nyatanya, kolam renang juga bisa sekaligus menjadi sarana rileksasi, sehingga kualitas air kolam renang menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan. Saat ini semakin banyak hotel, resort, bahkan rumah pribadi yang memiliki kolam renang sendiri. Kebanyakan, kolam renang yang dihadirkan di tempat umum atau di ruang pribadi adalah kolam renang dengan air klorin.
Kini, selain air berklorin, banyak variasi tipe air untuk kolam renang, mulai dari air asin, air mineral, hingga air hangat. Apapun jenis airnya, yang paling penting adalah bagaimana membuat air kolam renang cukup aman dan bersih untuk berenang. Untuk masing – masing jenis air kolam renang, diperlukan desinfektan dan perawatan berkala.
Kolam renang dengan kandungan klorin (Chlorinated water pool)
Sejauh ini, air kolam renang yang paling banyak dijumpai adalah air dengan campuran klorin. Bahan klorin sering ditambahkan pada kolam renang sebagai salah satu upaya sanitasi, menjaga kejernihan air dan membunuh bakteri serta ganggang. Pada umumnya, kandungan klorin dalam kolam renang berkisar 2 parts per million (ppm). Agar klorin bisa bekerja efektif, pH air kolam renang harus senantiasa dijaga keseimbangannya.
Kolam renang air asin (saline water/salt water)
Kolam renang air asin atau biasa disebut saltwater pools memiliki kandungan air dengan kadar asin yang menyamai kadar asin air mata manusia. Kolam renang air asin sering disebut bebas klorin, padahal faktanya tidak begitu. Pada prakteknya, kolam renang air asin menggunakan salt chlorine generator untuk mengatur dan mempertahankan kadar klorin tetap dalam posisi rendah. Secara umum, kadar klorin pada kolam renang air asin dipertahankan pada kisaran 0.5 parts per million (ppm) atau sangat rendah. Selain ditambahkan klorin, kolam renang air asin juga mungkin ditambahkan produk atau alat lain untuk mempertahankan keseimbangan pH.
Kolam renang air mineral
Kolam renang air mineral (mineral water swimming pools) merupakan kolam renang yang benar – benar 100% bebas klorin. Hal ini bisa terjadi sebab air kolam renang telah mengandung mineral yang berfungsi sekaligus sebagai disinfektan. Mineral ini dihasilkan melalui ionization unit pada kolam renang. Biasanya, mineral yang digunakan adalah perak atau tembaga yang terionisasi dan berfungsi sebagai sanitasi pada kolam renang. Ion tembaga pada kolam renang air mineral sangat penting untuk mencegah tumbuhnya ganggang atau kontaminasi ganggang pada air kolam renang, sementara ion perak sangat efektif dalam membunuh bakteri. Sebelum memasuki kolam renang, air dilewatkan pada seperangkat elektroda bertenaga yang akan memproduksi ion perak dan ion tembaga.
Kolam renang air hangat
Seperti halnya jenis kolam renang lain, kolam renang air hangat memiliki drains dan inlets untuk air bersih. Jika kolam renang biasa memiliki suhu 25 – 27 derajat celsius, suhu kolam renang air hangat mencapai 37 hingga 40 derajat celsius. Untuk mengantisipasi dan meminimalkan resiko overheating, disarankan agar suhu air kolam renang hangat tidak melebihi 40 derajat celsius. Selain itu, kita tidak boleh berenang atau berendam terlalu lama pada kolam renang air hangat. Maksimal waktu yang disarankan adalah 15 menit.
Kolam air hangat, terutama spa atau jacuzzi biasanya memiliki water jets yang bisa membahayakan orang yang berada di dalamnya. Maka, selalu waspada tatkala berendam di dalamnya. Hindarkan jari tangan dan kaki, serta kulit, rambut, atau pakaian dari water jets tersebut untuk menghindari agar tak terperangkap dalam pusarannya. Guna memastikan kolam renang air hangat ini cukup aman digunakan, cek segala komponennya secara berkala dan pastikan komponen tersebut terpasang dengan benar.
Desain Arsitektur Bangunan yang Dilengkapi Kolam Renang
Pertimbangan sebelum membuat sebuah kolam renang
Hampir semua jenis kolam renang membutuhkan perawatan berkala yang rutin, sehingga Anda akan cukup ‘sibuk’ dalam merawat kolam renang tersebut. Misalnya, pada kolam renang air asin, mineral dan airnya harus berada pada kisaran pH 7.4 hingga 7.6. Selain itu, untuk kolam renang outdoor, baik air asin maupun air berklorin, perlu menggunakan chlorine conditioner seperti cyanuric acid (CYA) yang ditambahkan untuk menstabilkan klorin dan menjaganya dari paparan sinar matahari.
Kandungan klorin pada air asin juga bisa ditingkatkan dengan meningkatkan pembuatan klorin salt chlorine generator. Sementara itu, menaikkan pH air kolam renang bisa dilakukan dengan menambahkan sodium carbonate. Sedangkan untuk menurunkan pH air kolam renang, kita bisa menambahkan muriatic acid (MA).
Pada kolam renang air mineral, kadang kala di waktu – waktu tertentu, kita bisa menambahkan klorin, bahkan dalam tingkatan yang cukup tinggi dan cara ini disebut shocking a pool, yang disertai monitoring pH secara berkala.
Selamat mencoba 🙂
..
architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor
Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-83836281, atau 0251-9195383 (Bogor).
(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).